Frank Gehry juga telah menciptakan karya arsitektur monumental seperti Museum Guggenheim Bilbao, di Bilbao, Spanyol dan Fondation Louis Vuitton, di Paris, Prancis. Kedua bangunan membuat namanya melambung di dunia arsitektur Eropa dan Amerika Serikat.
Gehry merancang Museum Guggenheim Bilbao yang terletak di Balbao, negara bagian Basque, Spanyol. Kemudian pembangunannya dikerjakan oleh Ferrovial. Letak bangunan tersebut berada di sepanjang Sungai Nervion, yang membelah kota Bilbao menuju muara di Laut Atlantik.
Di Eropa dan bahkan dunia, museum karya Gehry itu menjadi salah satu karya arsitektur kontemporer yang paling dikagumi. Bangunan yang selesai pada 1980 ini menurut Survei Arsitektur Dunia 2010 paling sering disebut sebagai salah satu karya terpenting.
Museum ini berawal ketika pemerintah Basque menyarankan kepada Yayasan Solomon R Guggenheim untuk mendanai Guggenheim di kota pelabuhan yang dulu menjadi sumber pendapatan utama kota. Yayasan kemudian menunjuk Gehry untuk merancangnya.
Pada 1997 Museum Guggenheim Bilbao dibuka untuk umum. Bangunan ini dipuji sebagai salah satu paling spektakuler di dunia dalam semangat gaya dekonstruktivisme yang ada pada aliran postmodern. Bangunannya kemudian mengilhami struktur lain dengan desain serupa di seluruh dunia seperti Perpustakaan Cerritos Millennium di Cerritos, California, AS.
Museum terintegrasi dengan mulus ke dalam konteks perkotaan. Dia membuka bentuk interkoneksi dari batu, kaca, dan titanium di situs seluas 32.500 meter persegi di sepanjang Sungai Nervión di jantung industri lama kota. Meskipun sederhana dari permukaan jalan, itu paling mengesankan jika dilihat dari sungai.
Setelah Museum Guggenheim Bilbao, Gehry juga membangun museum Fondation Louis Vuitton yang didirikan di barat Paris yang dibuka pada Oktober 2014. Fondation Louis Vuitton adalah museum kedua di dunia yang dicetuskan merek fesyen setelah Fondazione Prada di Venesia.
Rindang
Fondation Louis Vuitton adalah realisasi dari angan-angan ambisius CEO LVMH Bernard Arnault, yang juga seorang kolektor seni. Salah satu keunikan bangunan berada tersembunyi di antara pohon-pohon rindang dengan nama Jardin d'Acclimatation, sebuah taman seluas 49 hektare di daerah Bois de Boulogne.
"Proses pembuatan Fondation Louis Vuitton memakan waktu 10 tahun. Arnault dan saya sepakat untuk membuat struktur dari kaca yang merupakan bagian dari cara menghargai bangunan sejenis dari abad ke-19. Ini sebuah restoran legendaris Palmarium yang dulunya terletak di Jardin d'Acclimatation," kata Gehry.
Strukturnya dicetak menyerupai awan berbahan kaca dan sekilas memang menyerupai piramida Louvre. Tapi kesamaan keduanya berhenti sampai di situ. Memasuki Fondation Louis Vuitton bagaikan menembus lorong cahaya menuju akhirat. hay/G-1