STOCKHOLM - Ilmuwan Amerika Serikat (AS), John Hopfield, dan ilmuwan Inggris-Kanada Geoffrey Hinton, pada hari Selasa (8/10), memenangkan Hadiah Nobel Fisika atas karya perintis dalam pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dikutip dari situs resmi Nobel Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, Nobel Prize, keduanya disebut menggunakan fisika untuk menemukan pola dalam informasi.

Pembelajaran mesin telah lama menjadi hal penting untuk penelitian, termasuk penyortiran dan analisis sejumlah besar data. John Hopfield dan Geoffrey Hinton menggunakan berbagai alat dari fisika untuk membangun metode yang membantu meletakkan dasar bagi pembelajaran mesin yang canggih saat ini.

"Pembelajaran mesin berdasarkan jaringan saraf tiruan saat ini tengah merevolusi sains, teknik, dan kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Hopfield menciptakan struktur yang dapat menyimpan dan merekonstruksi informasi. Hinton menemukan metode yang dapat secara independen menemukan properti dalam data dan yang telah menjadi penting bagi jaringan saraf besar yang sekarang digunakan. "Pasangan ini diberi penghargaan atas penemuan dan penciptaan mendasar yang memungkinkan pembelajaran mesin dengan jaringan saraf buatan," kata juri hadiah Nobel Fisika.

"Dua pemenang Nobel Fisika tahun ini telah menggunakan perangkat dari fisika untuk mengembangkan metode yang menjadi dasar pembelajaran mesin yang canggih saat ini," kata Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari Manila Times, Hopfield, 91 tahun, seorang profesor di Universitas Princeton, disorot karena telah menciptakan memori asosiatif yang dapat menyimpan dan merekonstruksi gambar dan jenis pola lainnya dalam data.

Universitas Toronto

Juri hadiah Nobel Fisika mengatakan Hinton, seorang profesor berusia 76 tahun di Universitas Toronto, menemukan sebuah metode yang dapat secara mandiri menemukan properti dalam data, dan melakukan tugas-tugas seperti mengidentifikasi elemen-elemen tertentu dalam gambar.

"Saya tercengang. Saya tidak menyangka ini bisa terjadi," kata Hinton kepada wartawan melalui wawancara telepon saat pemenang penghargaan diumumkan di Stockholm.

Pasangan ini akan menerima hadiah mereka, yang terdiri dari sebuah diploma, medali emas, dan cek senilai satu juta dollar AS, dari Raja Carl XVI Gustaf di Stockholm pada tanggal 10 Desember, hari peringatan meninggalnya ilmuwan Alfred Nobel pada tahun 1896 yang menciptakan hadiah tersebut dalam wasiat terakhirnya.

Hadiah Nobel dalam bidang fisika diberikan hari Selasa, sehari setelah dua ilmuwan Amerika memenangkan hadiah kedokteran atas penemuan mereka terhadap microRNA.

Tiga ilmuwan memenangkan Nobel fisika tahun lalu karena memberikan pandangan sekilas pertama dalam sepersekian detik ke dalam dunia elektron berputar supercepat, sebuah bidang yang suatu hari dapat mengarah pada penemuan elektronika yang lebih baik atau diagnosis penyakit.

Penghargaan tahun 2023 diberikan kepada fisikawan Prancis- Swedia Anne L'Huillier, ilmuwan Prancis Pierre Agostini, dan Ferenc Krausz kelahiran Hungaria atas karya mereka dengan bagian kecil setiap atom yang bergerak mengelilingi pusat dan merupakan dasar bagi hampir segala hal: kimia, fisika, tubuh kita, dan gadget kita.

Pengumuman Nobel selama enam hari dibuka hari Senin dengan pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran dari Amerika Victor Ambros dan Gary Ruvkun atas penemuan mereka atas potongan kecil materi genetik yang berfungsi sebagai tombol on dan off di dalam sel yang membantu mengendalikan apa yang dilakukan sel dan kapan mereka melakukannya.

Penghargaan ini telah diberikan sebanyak 117 kali. Para pemenang diundang untuk menerima penghargaan mereka pada upacara pada tanggal 10 Desember, hari peringatan kematian Nobel.

Pengumuman Nobel berlanjut dengan hadiah kimia pada hari Rabu dan hadiah sastra pada hari Kamis. Hadiah Nobel Perdamaian akan diumumkan hari Jumat dan penghargaan ekonomi pada tanggal 14 Oktober.

Baca Juga: