Keputusan Steve Clark mencoret pemain Arsenal, Kieran Tierney mungkin akan ­disesali karena timnya kalah.

GLASGOW - Penantian Skotlandia selama 23 tahun untuk tampil di turnamen besarberakhir dengan kekalahan. Pada pertandingan yang berlangsung di Hampden Park, Glasgow, Senin (14/6), tuan rumah Skotlandia ditundukkan Ceko dengan skor 0-2.

Keputusan Pelatih Skotlandia, Steve Clark yang tidak memasukkan pemain Arsenal Kieran Tierney dalam skuadnya mungkin akan disesali karena timnya menderita kekalahan 0-2 di kandang berkat dua gol dari Patrik Schick.

The Tartan Army, julukan Timnas Skotlandia, nyaris unggul pada menit ke-5 andai sepakan dari dalam kotak penalty dari John Mcginn tidak diblok pemain bertahan Ceko

Memasuki menit ke-15, skuad asuhan Jaroslav Silhavy mulai berani tampil terbuka meladeni Skotlandia. Strategi ini sukses menyulitkan Andy Robertson dkk untuk mengembangkan permainan.

Gol yang dinanti oleh Ceko akhirnya lahir pada menit ke-43 lewat Patrik Schik. Striker Bayer Leverkusen ini menyundul bola hasil umpan Vladimir Coufal. Skor 1-0 menutup babak pertama. Memasuki babak kedua, Skotlandia langsung tampil menyerang guna menyamakan kedudukan.

Namun, mereka justru kebobolan lagi oleh tendangan jarak jauh yang dilepaskan Oleh Schick. Tertinggal 0-2, The Tartan Army terus mengurung pertahanan Ceko.

Lyndon Dykes sempat mendapat dua peluang emas. Akan tetapi, ia belum bisa membobol gawang Ceko yang dikawal Tomas Vaclik.

Schick bener-benar jadi ancaman bagi Skotlandia di pertandingan ini. Sang striker hampir saja mencetak hattrick andai sepakannya tak bisa dihalau kiper Skotlandia David Marshall.

Hingga laga berakhir, Ceko berhasil mempertahankan keunggulannya atas Skotlandia. Kemenangan ini jadi modal positif bagi Ceko untuk menatap laga berikutnya, yakni melawan Kroasia pada 18 Juni dan Inggris pada 23 Juni.

Gelandang Skotlandia Stuart Armstrong mengomentari tentang kekalahan timnya.

"Itu adalah pertandingan yang sulit, permainannya sangat kompak, tidak ada banyak ruang, dan kami memainkan terlalu banyak bola panjang sesuai keinginan kami. Ketika kami melewatinya, kami melakukannya dengan cukup baik tetapi sulit untuk mematahkannya," kata Armstrong.

"Kecewa dengan cara gol pertama masuk, selain itu kami bertahan dengan cukup baik, dan mereka menunjukkan kualitas nyata untuk gol kedua.Kami perlu mengambil pengalaman seperti hari ini, belajar dari apa yang terjadi, membuat beberapa penyesuaian kecil pada permainan kami," katanya. ben

Baca Juga: