Kasus Covid-19 kembali melonjak di sejumlah negara di dunia, termasuk Inggris di mana angka kasus infeksi telah meningkat 36 persen lebih tinggi dari dua minggu lalu.

Walau gejala umum Covid-19 yang sering dikeluhkan masih seputar sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala. Laporan terbaru dari The Zoe Covid Study App melacak adanya gejala Covid-19 baru yang dominan di antara pasien, yakni hiposmia.

"Hiposmia, atau penurunan kemampuan Anda untuk mencium, adalah salah satu gejala yang bisa Anda alami," tulis peneliti seperti dilansir dari Express UK.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal HNO itu, sekitar 31 persen pasien yang mengalami gangguan penciuman juga menderita rinitis, yang menggambarkan bersin kronis atau hidung tersumbat.

Selain penurunan kemampuan untuk mencium, pasien Covid-19 juga sering melaporkan mengalami parosmia, di mana bau benda yang sudah dikenal berubah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

Gejala lain yang juga dialami yakni phantosmia, di mana Anda dapat mencium sesuatu yang tidak ada.

Sementara tanda sial ini dulunya merupakan indikator utama Covid-19, kehilangan penciuman sekarang menempati urutan ke-14 dalam daftar tanda umum.

Adapun saat ini anosmia berada di urutan ke-14 dalam daftar gejala umum dari yang sebelumnya dilaporkan sebagai gejala utama Covid-19.

Pasien Covid-19 saat ini cenderung melaporkan adanya perubahan penciuman dibandingkan kehilangan kemampuan penciuman secara total.

"Meski Covid masih memicu gejala yang terjadi pada hidung, tetapi kehilangan kemampuan penciuman total (anosmia) masih menjadi gejala yang kurang umum," jelas Zoe.

Baca Juga: