Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora dan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Dimulainya pembangunan ditandai dengan penandatangan kontrak Pekerjaan Pembangunan dan Suvervisi kedua bendungan tersebut di Kantor Kementerian PUPR pada Kamis, 8 November kemarin.
Sekretaris Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR Muhammad Arsyadi mengingatkan agar pelaksanaan pekerjaan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kualitas dan lingkungan.
"Pekerjaan harus dilakukan full speed sejak awal, langgamnya harus rock and roll dengan menambah personil dan shift kerja. Untuk konsultan supervisi, kualifikasi tenaga ahli yang ditugaskan harus sesuai dengan yang dijanjikan dalam penawaran," kata M. Arsyadi.
Pembangunan Bendungan Randugunting yang berada di wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dikerjakan oleh PT. Wika - PT Andesmont Kerjasama Operasi (KSO). Nilai kontrak sebesar 858 miliar rupiah dengan waktu pelaksanaan November 2018 - November 2022. Sedangkan untuk konsultan supervisi dilakukan oleh PT. Virama Karya dan PT. Tuah Agung Anugrah KSO.
Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih mengatakan Bendungan Randugunting memiliki kapasitas tampungan efektif 8,61 juta meter kubik (m3) dan memiliki manfaat untuk mereduksi debit banjir sebesar 81,42 m3 per detik, penyedian air irigasi seluas 630 hektar (ha), penyediaan air baku sebesar 150 liter per detik, serta pariwisata.
Sedangkan Proyek Bandungan Jlantah yang berada di wilayah kerja BBWS Bengawan Solo dikerjakan oleh PT. Waskita Karya (Persero) - PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar 965 miliar rupiah. Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampungan efektif 8,3 juta m3.
Bendungan dengan multi manfaat untuk sumber air irigasi seluas 1.493 ha, konservasi pemeliharaan aliran sungai sebesar 120 liter per detik, serta penyedia tenaga listrik 625 kilo watt (KW).
Dengan tambahan dua bendungan tersebut, jumlah bendungan baru yang dimulai konstruksinya menjadi 5 bendungan di tahun 2018. Tiga bendungan yang sudah tandatangan kontrak sebelumnya yakni Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Provinsi Jawa Tengah, dan Bendungan Sidan di Provinsi Bali pada 16 Oktober 2018. ers/E-9