MOSKOW - Seorang pejabat pemerintah Rusia pada Selasa (21/3) menuduh Ukraina telah melancarkan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan stasiun pipa minyak utama di wilayah Rusia.

Dilansir oleh Newsweek, klaim tersebut berasal dari unggahan gubernur wilayah Bryansk, Rusia, Aleksandr Bogomaz, di akun Telegram resminya. Bryansk terletak di ujung paling barat Rusia dan secara khusus berbagi perbatasan dengan ujung timur laut Ukraina.

Dalam unggahan itu, Bogomaz mengatakan bahwa drone Ukraina menargetkan stasiun pompa yang dioperasikan oleh perusahaan minyak Transneft.

"Angkatan Bersenjata Ukraina, menggunakan (kendaraan udara tak berawak), menyerang wilayah Novozybkov (stasiun pompa) Transneft JSC," tulis Bogonaz di Telegram,

Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama lebih dari setahun, jauh lebih lama dari yang diyakini sebagian besar ahli bahwa Rusia mengharapkan operasinya di negara tetangga itu dapat berlangsung singkat. Dengan konflik berkepanjangan yang memakan banyak sumber daya Rusia, dan dengan banyak negara Barat memberlakukan sanksi ekonomi karena invasinya ke Ukraina, ekspor negara yang tersisa menjadi vital, terutama industri minyak dan gasnya yang besar . Baru-baru ini, raksasa energi Rusia, Gazprom, mengumumkan kesepakatan besar untuk memasok minyak ke Tiongkok.

Menurut Moscow Times, pipa yang diduga diserang, dibangun selama era Uni Soviet dan dikenal sebagai Druzhba, terletak beberapa kilometer dari perbatasan dengan Ukraina dan merupakan salah satu pipa terbesar di dunia. Fasilitas itu diketahui untuk menyalurkan minyak ke negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko.

"Tidak ada korban jiwa. Layanan operasional berada di lokasi. Untuk memastikan keamanan selama kegiatan operasional, listrik di pemukiman Mamai, Trostan, Druzhba, Snovskoye, Dubrovka dimatikan. Setelah melakukan operasi dan penyelidikan langkah-langkah, catu daya akan dilanjutkan," tuturnya.

Newsweek tidak dapat memverifikasi laporan dari Bogomaz secara independen. Pejabat Ukraina belum menerima atau menyangkal tanggung jawab atas serangan itu, atau mengomentari situasi tersebut sama sekali. Newsweek menghubungi pejabat pemerintah Ukraina melalui email untuk memberikan komentar.

The Moscow Times dalam laporannya tentang situasi tersebut mencatat bahwa wilayah di Rusia yang dekat dengan Ukraina telah melaporkan banyak serangan lintas batas sejak invasi dimulai pada Februari 2022.

Awal bulan ini , Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim bahwa sekelompok "nasionalis Ukraina" telah melintasi perbatasan ke Bryansk dan melakukan "serangan teroris", membunuh satu orang dewasa dan satu anak, dan menyandera sebuah toko sebelum didorong kembali ke Ukraina.

Baca Juga: