JAKARTA- Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti keberadaan informasi hoaks dan penggunaan media sosial (Medsos) terkait kasus pengrusakan serta pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dini hari.

"Sebenarnya secara umum saja ya, bahwa di setiap institusi kan pasti ada pembinaan-pembinaan, dan juga penggunaan Medsos ini memang harus lebih ditekankan, terutama kepada institusi-institusi yang mempunyai disiplin tinggi," kata Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/8).

Diketahui, hasil dari investigasi yang dilakukan, penyebab pengrusakan dan pembakaran Polsek Ciracas dikarenakan akibat informasi hoaks yang disebarkan oleh Prada MI kepada letting tamtama angkatan 2017, di mana dirinya mengaku dikeroyok. Padahal, hasil rekaman CCTV, Prada MI mengalami kecekalaan tunggal.

"Bahwa harus mengecek terlebih dahulu sebelum kemudian melakukan tindakan-tindakan yang berakibat akhirnya begini (insiden Ciracas)," ucapnya.

Wakil Ketua DPR lain Azis Syamsuddin mengapresiasi langkah tegas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang telah menindak dengan tegas dan memberikan sanksi berat kepada para prajurit TNI AD yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

"Ini bukti bahwa beliau (KSAD) serius membenahi kesatuannya dan tidak mentolerir perilaku yang tidak tepat dan salah di bawah komandonya, dimana mekanismenya diatur pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer," kata Azis.

Sebelumnya, KSAD mengatakan TNI AD akan membawa para prajurit yang terlibat hingga proses hukum akhir dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat apapun perannya dari pada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab dan sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan dan janjikan pada saat mereka menjadi prajurit TNI AD," kata KSAD. fdl/N-3

Baca Juga: