JAKARTA - Administrasi masih membebani produktivitas dosen karena terdapat tambahan pekerjaan. Hal ini termasuk dalam proses transformasi. Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam, dalam Peluncuran Laman "PAK, Selancar PAK Mobile, dan Sosialisasi SISTER BKD," di Jakarta, Kamis (19/8).
Dia terus mengupayakan untuk mengurangi beban administrasi dosen dan perguruan tinggi. Nizam menerangkan, produktivitas dosen sangat penting sebagai bagian dari sumber daya manusia unggul. Dosen memiliki tugas Tridarma yang harus terus didorong. Maka, beban-beban administrasinya harus terus dikurangi.
Nizan menyebut sebelum adanya transformasi administrasi, terdapat 72 sistem informasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi. Ke depan, pihaknya mencoba menyederhanakan dengan sedikit mungkin minta informasi terbaru dari dosen. "Jadi, kita bangun sistem yang bisa lebih efisien, efektif, dan mengurangi redudansi," jelasnya.
Transparansi
Lebih jauh Nizam mengatakan, juga membangun transparansi sebagai bagian integritas proses. Sebagai contoh, sistem Penilaian Angka Kredit (PAK) yang selama ini tidak diketahui pengusul, akan lebih transparan.
Dia menambahkan, nantinya proses administrasi akan beralih ke dalam platform aplikasi. Pihaknya juga sedang menyiapkan super aplikasi untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi terkait progres perguruan tinggi.
"Untuk menghindari praduga tidak baik terhadap proses yang berjalan, kita tingkatkan transparansinya," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengharapkan adanya transformasi administrasi bisa mendorong produktivitas dosen dalam mengimplementasikan Tridarma. Dengan adanya transparansi, dosen juga bisa mengetahui kekurangan-kekurangan kegiatannya.
"Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut, akan lebih adil bagi dosen untuk mengetahui capaian substantifnya," katanya.