JAKARTA- Indonesian Heritage Agency (IHA) menyelenggarakan Lokakarya Manajemen Koleksi dan Kuratorial pada tanggal 1 hingga 5 Juli 2024 di Jakarta. Kegiatan ini yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan France Muséums Développement (FMD) dan didukung oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN.

Lokakarya ini diikuti oleh 20 ahli kuratorial, koleksi, dan konservasi yang bekerja di IHA dan tersebar di berbagai unit museum di bawah naungannya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kapasitas profesional museum dalam manajemen dan kuratorial museum di Indonesia, sejalan dengan komitmen IHA untuk mereimajinasi sebanyak 18 museum yang berada di bawah naungannya.

Chief Executive Officer FMD, Hervé Barbaret, mengatakan, berdasarkan pengalaman lembaga ini secara global, pihaknya berkomitmen untuk mendukung museum di seluruh dunia dalam pembentukan dan transformasinya. Peningkatan kapasitas adalah inti dan DNA dari France Muséums.

"Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Indonesian Heritage Agency dalam tahap pertama pelatihan dan lokakarya ini. Merupakan suatu keistimewaan bagi kami untuk berpartisipasi dalam evolusi budaya Indonesia," katanya acara pembukaan Lokakarya Manajemen Koleksi dan Kuratorial oleh IHA pada hari Senin (1/7).

Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki dalam manajemen koleksi dan operasional, FMD bertujuan untuk mendukung IHA dalam mengatasi tantangan di masa depan. Lembaga baru ini ini diharapkan dapat memastikan pelestarian warisan budaya Indonesia yang kaya, dan meningkatkan institusi-institusi budaya yang ada untuk generasi mendatang.

Program ini menciptakan ruang kolaborasi yang esensial, di mana interaksi dan berbagi pengetahuan antara peserta dan pemateri dari FMD melalui pendekatanpeer-to-peertidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membangun jaringan profesional yang kuat. Tahap akhir dari program ini adalah pemberian rekomendasi inti dari FMD kepada IHA pada bulan September 2024, yang akan mendukung keberlanjutan dan kemajuan pengelolaan museum di Indonesia.

Ketua Tim Cagar Budaya Indonesian Heritage Agency (IHA) Prabawa Dwi Putranto mengatakan, kerja sama dengan lembaga mancanegara semacam FMD merupakan langkah penting. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi profesional museum termasuk di bidang manajemen koleksi dan kuratorial.

Ia mengungkapkan dari 18 museum di Indonesia yang berada di bawah naungan IHA saat ini hanya 40 persen sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi profesional museum. Dengan kerja sama ini diharapkan kompetensi pengelola museum di Indonesia bisa naik kelas dari berstandar nasional menjadi standar internasional.

"Makanya dibutuhkan banyak pelatihan dan banyak kerja sama untuk membantu tenaga-tenaga teknis di museum sehingga bisa meningkatkan kompetensinya sampai standar nasional dan harapannya juga standar internasional," katanya pada kesempatan yang sama.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Hilmar Farid, menyatakan, Kerja sama ini adalah tonggak penting dalam upaya mengembangkan dan memajukan museum di Indonesia. Dengan dukungan France Muséums Développement, pihaknya berharap dapat meningkatkan standar dan kualitas manajemen serta kuratorial museum kita.

"Hal ini sejalan dengan fokus komitmen reimajinasi IHA, penyegaran kembali dan peningkatan kapasitas juga kami lakukan di internal kami sebagai kelembagaan," kata Hilmar melalui melalui keterangan tertulis Senin (1/7).

Lokakarya ini menekankan pentingnya reimajinasi museum di Indonesia, di mana IHA berupaya untuk menghadirkan pengalaman yang lebih inovatif dan relevan bagi pengunjung. Sejalan dengan misi dan komitmen IHA, kolaborasi bersama FMD adalah langkah nyata dalam membawa wawasan dan praktik terbaik internasional ke dalam manajemen dan kuratorial koleksi di Indonesia.

Pilar ketiga dari konsep Reimajinasi yang diusung oleh IHA disebut denganReinvigoratingatau penyegaran kembali sistem kelembagaan melalui peningkatan profesionalisme dan kompetensi individu. Dengan partisipasi aktif para ahli dari berbagai unit museum di bawah naungan IHA dalam lokakarya ini, IHA memastikan bahwa setiap aspek dari pengelolaan museum beroperasi sesuai dengan standar terbaik, menjamin kualitas dan integritas yang optimal.

"Kolaborasi dengan France Muséums Développement adalah bagian dari upaya kami untuk merealisasikan reimajinasi museum di Indonesia. Melalui lokakarya ini, kami ingin memperkaya pengetahuan dan keterampilan para profesional museum di bawah naungan IHA," ujar Plt. Kepala IHA, Ahmad Mahendra.

Kolaborasi bersama FMD terdiri dari tiga tahapan utama yakni lokakarya, studi kasus, dan rekomendasi inti. Selama lima hari kedepan, tim IHA dan FMD akan melaksanakan lokakarya dan studi kasus yang membahas lima tema besar terkait manajemen koleksi dan kuratorial.

"Lima tema besar tersebut antara lain adalah proses pameran temporer, proses pameran permanen, praktik peminjaman koleksi, asuransi benda seni, dan perencanaan kesiapan bencana," kata Mahendra.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone,yang turut menghadiri pembukaan kegiatan dan turut menyampaikan dukungan serta komitmennya untuk kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Prancis khususnya di bidang kebudayaan.

"Kami sangat mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan budaya antara Prancis dan Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman demi kemajuan dan peningkatan pelestarian warisan budaya kedua negara," paparnya.

Baca Juga: