BEIJING - Utusan Tiongkok Zhai Jun akan mengunjungi Timur Tengah minggu depan untuk mendorong gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas dan mendorong perundingan perdamaian, demikian laporan stasiun televisi pemerintah CCTV pada Minggu (15/10).

"Zhai akan mengunjungi Timur Tengah minggu depan untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak demi gencatan senjata, melindungi warga sipil, meredakan situasi, dan mendorong perundingan perdamaian," kata CCTV dalam sebuah video yang diposting ke akun media sosial resminya pada Minggu.

Laporan CCTV itu muncul ketika Israel tampaknya siap melancarkan serangan darat terhadap militan Hamas di Gaza.

Lebih dari satu juta orang di bagian utara daerah kantong yang padat itu diperintahkan untuk mengungsi menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi, sebuah eksodus yang menurut kelompok bantuan akan memicu bencana kemanusiaan.

Wilayah yang sempit dan miskin, tempat 2,3 juta penduduk hidup berdampingan, telah berada di bawah blokade darat, udara dan laut sejak tahun 2006.

Salvo mematikan Israel dipicu oleh serangan Hamas yang menyebabkan para pejuang Hamas menerobos perbatasan yang dijaga ketat antara Jalur Gaza dan Israel dan menembak, menusuk, dan membakar hingga tewas lebih dari 1.300 orang.

Di Gaza, para pejabat kesehatan mengatakan tanggapan Israel telah menewaskan lebih dari 2.200 orang.Seperti di pihak Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Zhai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CCTV bahwa "prospek perluasan lebih lanjut dan meluasnya (konflik) ke luar sangat mengkhawatirkan", menurut stasiun televisi tersebut.

Diplomat utama Beijing Wang Yi pada Sabtu menyerukan Amerika Serikat untuk "memainkan peran konstruktif dan bertanggung jawab" dalam konflik tersebut, dan mendesak "diadakannya pertemuan perdamaian internasional sesegera mungkin untuk mendorong tercapainya konsensus luas".

Zhai bertemu pada hari Jumat dengan perwakilan Liga Arab di Tiongkok dan mengatakan Beijing mendukung kelompok regional tersebut "dalam memainkan peran penting dalam masalah Palestina", menurut pernyataan kementerian luar negeri.

Dia mengatakan kepada blok tersebut bahwa Beijing akan "melakukan upaya tanpa henti untuk mengembalikan proses perdamaian Timur Tengah ke jalurnya", tambah pernyataan itu.

Pernyataan resmi Tiongkok mengenai konflik tersebut tidak secara spesifik menyebut Hamas dalam kecaman mereka atas kekerasan, sehingga menimbulkan kritik dari beberapa pejabat Barat yang mengatakan mereka terlalu lemah.

Baca Juga: