JAKARTA - Komisi XI DPR RI secara aklamasi memutuskan memilih Doni Primanto Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menggantikan Erwin Rijanto yang sudah mengakhiri masa jabatannya.

"Dipilih secara aklamasi, musyawarah, dan mufakat," kata Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno saat dihubungi di Jakarta, Senin (13/7).

Sebelumnya, Doni yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kepala Departemen Sumber Daya Manusia BI ini telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan pada Rabu (8/7). Dalam kesempatan itu, Doni menjanjikan untuk mendorong optimalisasi industri manufaktur dan pariwisata sebagai salah satu strategi membangkitkan ekonomi RI setelah pandemi Covid-19.

Menurut dia, penguatan kedua sektor itu penting karena dapat berperan untuk meningkatkan surplus neraca transaksi berjalan. "BI akan berperan aktif melakukan sinergi kebijakan dengan memusatkan perhatian ke sektor prioritas ini," kata Doni saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI DPR RI.

Sumber Pertumbuhan


Menurut dia, industri manufaktur akan diarahkan kepada usaha yang berorientasi ekspor dengan lebih banyak menggunakan kandungan lokal dan berbasis sumber daya alam. Fokus dalam industri manufaktur itu di antaranya bergerak di sektor pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.

Untuk sektor pariwisata, Doni akan mendorong penguatan destinasi wisata utama seperti Bali dan Bintan, Kepri, mengingat pariwisata merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Dengan keputusan yang diambil dalam rapat internal itu, maka Doni menyisihkan dua pesaing yang juga berasal dari internal BI, yaitu Juda Agung dan Aida S Budiman.

Pria kelahiran Surabaya pada 1965 ini menempuh pendidikan Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret (SE) pada 1988 dan pascasarjana di Universitas Indonesia (MSi) jurusan Administrasi pada 2004.

Doni memulai karir di BI sebagai analis di Departemen Pengelolaan Moneter pada 1991 dan melanjutkan penempatan pada bidang statistik. Doni sempat menjadi peneliti ekonomi senior di Kantor Perwakilan BI London pada 2005. Setelah pulang ke Indonesia pada 2008, Doni bertugas kembali di Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter.

Ant/E-10

Baca Juga: