WASHINGTON - Calon presiden (Capres) dari Partai Republik, Donald Trump, tetap memimpin pada sejumlah isu utama atas capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Keunggulan pada isu-isu utama terungkap dari jajak pendapat hari Rabu (3/10). Dikutip dari Fox News, jajak pendapat terbaru dari Marquette Law School ini surveinya dilakukan pada tanggal 18-26 September, dengan melibatkan 882 pemilih terdaftar di Wisconsin dan 798 calon pemilih.

Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sebesar 4,4 persen. Trump mengungguli Harris dalam sejumlah isu utama dalam perlombaan, termasuk keamanan perbatasan, ekonomi, dan penanganan perang Israel-Hamas. Trump unggul 49-37 persen atas Harris dalam hal imigrasi.

Sementara itu, 50 persen warga Wisconsin mengatakan ia akan menangani ekonomi lebih baik daripada Harris, sementara wakil presiden hanya mendapat dukungan 42 persen. Trump juga unggul 45 persen-33 persen dalam hal konflik Israel di Timur Tengah. Ia juga unggul tipis atas Harris dalam hal hubungan luar negeri secara umum.

Tentukan Hasil Pilpres

Wisconsin merupakan salah satu dari segelintir negara bagian yang kemungkinan akan menentukan hasil Pemilihan Presiden 2024. Negara bagian lain seperti Ohio dan Pennsylvania juga penting bagi kemenangan Trump atau Harris. Menurut data baru dari American Association of Retired Persons, Pennsylvania khususnya merupakan salah satu kontes paling ketat di negara ini, di mana Harris mengungguli Trump dalam pertarungan tipis 49 persen-47 persen.

Harris memang unggul atas Trump dalam sejumlah isu seperti aborsi dan masalah pemilu. Harris dan Trump, saat ini memasuki masa satu bulan terakhir menuju pemilihan yang paling dramatis dalam sejarah modern, dengan kedua kandidat memperingatkan nasib negara yang terpecah tergantung pada hasil yang masih terlalu dekat untuk diprediksi.

Dikutip dari The Straits Times, persaingan 2024 menyaksikan lebih banyak kejutan daripada film besar Hollywood, mulai dari penggantian yang mengejutkan calon demokrat, Presiden Joe Biden oleh Wakil Presiden, hingga mantan Presiden dari Partai Republik yang menghadapi dua upaya pembunuhan saat ia mengincar kebangkitan sensasional ke Gedung Putih.

"Ini adalah pemilihan yang sangat penting. Mereka (Trump dan Harris) menggambarkannya dalam istilah apokaliptik," kata Peter Loge, Direktur Sekolah Media dan Urusan Publik Universitas George Washington. Kini, AS bersiap menghadapi akhir yang menegangkan dengan Trump, 78 tahun dan Harris, 59 tahun, bersaing ketat dalam jajak pendapat, dan Partai Republik memperingatkan dengan nada muram akan terulangnya kekacauan yang terjadi setelah Pemilu 2020 jika ia tidak menang kali ini.

Baca Juga: