WASHINGTON DC - Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang menjadi arsitek utama perang Irak, Donald Rumsfeld, wafat dalam usia 88 tahun. Kabar duka itu disampaikan oleh pihak keluarga Rumsfeld pada Rabu (30/6).

Rumsfeld menjabat sebagai Menteri Pertahanan hingga Presiden George W Bush menggantinya saat AS tidak membuat kemajuan di Irak setelah perang berjalan selama 3,5 tahun.

"Dengan kesedihan mendalam kami berbagi berita meninggalnya Donald Rumsfeld, seorang negarawan Amerika, seorang suami, ayah, kakek, dan kakek buyut," demikian pernyataan pihak keluarga Rumsfeld. "Beliau wafat pada usia 88 tahun dengan dikelilingi oleh keluarga di Kota Taos yang dicintainya di New Mexico," imbuh mereka tanpa merinci kapan Rumsfeld meninggal.

Rumsfeld yang setara dengan Menhan Robert McNamara dari era perang Vietnam, adalah orang paling kuat yang memegang pos jabatan itu. Dia memiliki karisma dan juga kerap sesumbar saat menjabat sebagai orang nomor satu di Pentagon, bahkan terkadang ia membeberkan pendekatan yang amat tegas dari pemerintahan Bush dalam urusan dunia internasional.

Menhan Terlama

Rumsfeld adalah menhan paling lama menjabat di AS (7 tahun) karena sebelumnya saat era pemerintahan Presiden Gerald Ford, ia pun pernah menduduki jabatan ini dan tercatat sebagai menhan termuda (43 tahun) dalam sejarah AS.

Ketika Rumsfeld kembali menjabat, pasukan AS secara cepat menggulingkan Presiden Irak, Saddam Hussein, tetapi gagal menciptakan hukum dan ketertiban setelah itu.

Irak kemudian terjerumus dalam kekacauan yang disertai pemberontakan berdarah dan kekerasan di antara kelompok Suni dan Shiah. Pasukan AS bertahan di Irak sampai 2011, lama setelah dia meninggalkan jabatannya.

Saat memimpin Pentagon, Rumsfeld juga telah memimpin AS ke dalam perang untuk melawan kelompok teroris Al-Qaeda di Afghanistan pada Desember 2001 setelah terjadi serangan 11 September 2001.

Bagi jutaan warga AS yang turun ke jalan untuk mencela perang di Irak, Rumsfeld dan Wakil Presiden Dick Cheney dipandang sebagai ekses dalam perang melawan teror yang dikampanyekan Bush, yang menyebabkan penahanan tak terbatas para tersangka teroris di Teluk Guantanamo, Kuba, dan penyiksaan atas warga Irak oleh sipir AS di penjara Abu Ghraib.

Gaya berpolitik Rumsfeld yang hawkish (agresif) membuatnya tidak disukai banyak politisi lainnya yang menganggap bahwa Rumsfeld sebagai pihak yang selalu menyarankan opsi untuk perang.

"Rumsfeld adalah seorang pelayan publik yang patut dicontoh dan ia adalah sosok yang sangat baik," komentar Bush. "Dia adalah pelayan yang setia bagi angkatan bersenjata kita, dan Amerika Serikat lebih aman dan jadi lebih baik berkat pelayanannya," imbuh mantan Presiden AS itu. AFP/I-1

Baca Juga: