JAKARTA - Perusahaan riset pemasaran InsightAsia memaparkan hasil riset bertajuk "Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook. Laporan ini menghadirkan gambaran utuh lanskap kepemimpinan pasar dompet elektronik di Indonesia.

Hasil riset ini menunjukan bahwa dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat digital Indonesia, dibanding metode pembayaran tunai dan transfer bank. Hasil riset menunjukkan 71 persen responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka.

"Teknologi finansial seperti e-wallet dan kode QR akan terus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan membuka lebih banyak akses ke berbagai aktivitas produktif," kata dia dalam pemaparan riset tersebut di Jakarta Senin (28/11).

Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49 persen), transfer bank (24 persen), QRIS (21 persen), paylater (18 persen), kartu debit (17 persen) dan dan virtual account (VA) transfer (16 persen).

Sebagian besar pengguna dompet digital pernah menggunakan GoPay (74 persen) responden aktif dan terus setia menggunakan sampai saat ini (58 persen). Posisi kedua diduduki oleh Ovo dengan 70 persen responden pernah menggunakan, dan 53 persen menggunakan dalam tiga bulan terakhir.

Posisi terakhir dalam tiga besar ini diisi oleh Dana, dengan 61 persen responden pernah menggunakan namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan ShopeePay digunakan oleh 51 persen responden dalam tiga bulan terakhir namun tidak masuk dalam tiga besar kategori pernah digunakan.

Olivia mengungkapkan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan brand dompet digital berhasil memimpin pasar. Pertama aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, kedua mudah dan nyaman digunakan dalam bertransaksi, ketiga bebas limit penggunaan bulanan dan keempat dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.

"Kelima kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen," jelasnya.

Kemampuan dompet digital dalam memenuhi kebutuhan pengguna tidak bisa hanya dilakukan dalam periode singkat demi memenangkan preferensi konsumen saja, namun harus didukung oleh konsistensi kinerja yang baik, secara terus-menerus. Konsistensi pada akhirnya akan menciptakan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut.

"Kita lihat bahwa GoPay menempati posisi tertinggi pada kelima faktor pendorong di atas. Selanjutnya, dari pendapat dari para pengguna GoPay yang mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dan menyenangkan (84 persen) selama menggunakan GoPay, berarti delivery atau pemenuhan kebutuhan ini dilakukan secara konsisten, terus-menerus," paparnya.

GoPay mendapatkan kepuasan dari 84 persen konsumen, disusul oleh ShopeePay sebesar 80 persen, dan Dana sebesar 75 persen. Padahal, mayoritas responden (61 persen) menggunakan 2 hingga 3 platform e-wallet untuk pembayaran berbagai transaksi, baik daring maupun luring.

Riset InsightAsia juga menemukan kecenderungan penggunaan dompet digital telah berkembang dari sekadar pembayaran ke pengelolaan uang seperti transfer uang, menyediakan riwayat transaksi, dan fitur bayar belakangan atau paylater.

Ada 10 macam penggunaan dompet digital, paling besar adalah belanja di e-commerce, kemudian top-up pulsa telepon seluler, diikuti oleh transfer uang dalam platform,melihat riwayat transaksi, transfer bank, pesan kuliner, pembayaran tagihan, pembayaran offline pengeluaran rumah tangga dan paylater.

Dalam survei yang digagas di Bulan Fintech Nasional ini melibatkan 1300 responden dan dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia. Kota-kota dimaksud meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Pekanbaru dari tanggal 19-30 September 2022.

Survei yang digagas di Bulan Fintech Nasional ini melibatkan 1.300 responden dan dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia. Kota dimaksud meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Pekanbaru dari tanggal 19-30 September 2022.

Baca Juga: