Yogyakarta - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan produksi ikan tangkap dan budi daya mencapai 3.500 ton per tahun untuk memenuhi konsumsi ikan masyarakat di provinsi ini.

"Konsumsi ikan kita kan rata-rata meningkat 1 kilogram (kg) per orang per tahun dikalikan jumlah penduduk DIY 3,5 juta sehingga setiap tahun harus meningkatkan produksi 3.500 ton ikan," kata Kepala DKP DIY Bayu Mukti Sasongka di Yogyakarta, Minggu.

Untuk meningkatkan hasil produksi, DKP DIY akan menggencarkan intensifikasi dengan mendorong para pembudi daya ikan tradisional menggunakan inovasi teknologi.

"Ada budi daya kolam bulat, kemudian ada yang memelihara ikan dengan kincir, kemudian untuk perikanan tangkap kita tingkatkan sarana dan prasarana untuk nelayan," ujar dia.

Menurut dia, pelatihan teknik penangkapan ikan, pengoperasian kapal, navigasi, hingga tata cara pengelolaan ikan pasca-penangkapan juga dioptimalkan bagi para nelayan.

Pada 2023 produksi perikanan tangkap para nelayan di provinsi ini ditargetkan mencapai 7.000 ton.

Dia berharap, seluruh nelayan di daerah ini telah dibekali sertifikat yang menjamin kompetensi mereka dalam menangkap ikan saat melaut.

Nelayan yang telah mendapatkan sertifikat, ujar Bayu, dipastikan tidak lagi mencari namun telah mengetahui lokasi ikan serta teknik yang tepat untuk menangkap ikan dengan cepat.

"Jenis ikan yang paling banyak ditangkap oleh para nelayan DIY adalah ikan tuna, tongkol, dan cakalang yang sebagian diperuntukkan untuk komoditas ekspor," kata dia.

Tingkat konsumsi ikan di DIY, kata dia, selalu mengalami pertumbuhan setiap tahun.

Pada 2015 tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY masih berkisar 21,74 kilogram per kapita per tahun. Selanjutnya, pada 2016 meningkat menjadi 23,4 kilogram per kapita pertahundan pada 2022 meningkat signifikan menjadi 34,74 kg per kapita per tahun.

Bayu menyebut tren peningkatan konsumsi ikan itu seiring dengan kampanye gerakan makan ikan yang terus digencarkan.

Pada 2023, DKP DIY menyiapkan program, antara lain kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan, sosialisasi Alih Teknologi Ikan (ATI), hingga pelatihan penganekaragaman pengolahan ikan yang akan menyasar sejumlah kelompok masyarakat di lima kabupaten/kota.

Baca Juga: