DKI Jakarta memiliki lebih dari 511 fasilitas kesehatan dan akan ditambah lagi di tempat-tempat rumah sakit swasta, tempat umum, ­seperti sekolah.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mentargetkan pernyuntikan vaksin Covid-19 sampai 50.000 per hari.
"Kami mampu melakukan vaksinasi 30 ribu per hari untuk penyuntikan dan akan terus kami tingkatkan sampai 40-50 ribu ke depan," kata Wakil Gubenur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, usai meresmikan Masjid Jami Al Mujahidin di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (21/3)
Riza menyebut Pemprov DKI terus menaikkan jumlah penyuntikan vaksin per hari mencapai 50 ribu per hari. Dengan begitu, dia berharap Pemprov DKI bisa membantu percepatan vaksinasi di Indonesia.
Dalam rangka untuk mencapai target, DKI Jakarta siapkan masjid dan sekolah menjadi lokasi vaksinasi Covid-19 bagi warga.
"Ada beberapa yang dimungkinkan ya. Seperti kemarin kami di Al-Azhar insyaallah bisa digunakan. Jadi tempat-tempat yang memenuhi syarat tentu dimungkinkan seperti rumah sakit, puskesmas, tempat umum seperti sekolah, dan ke depan dimungkinkan seperti pasar, masjid bila dirasa diperlukan itu dimungkinkan sekali," kata Riza.
Riza mengatakan sejauh ini telah ada 500 lebih fasilitas kesehatan guna penyuntikan vaksin di Jakarta. Kemampuan penyuntikan vaksin di Ibu Kota, sebutnya, juga telah mencapai 30 ribu per hari.
Riza menegaskan, DKI Jakarta memiliki lebih dari 511 fasilitas kesehatan masih cukup ditambah lagi nanti tempat-tempat rumah sakit swasta, tempat umum, sepertui sekolah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia)di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat pada Senin (22/3).
Program vaksinasi tersebut berlaku untuk lansia yang berdomisili di dalam dan luar DKI Jakarta.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menargetkan seribuan suntikan per harinya.
Nadia menjelaskan program vaksin ini adalah lanjutan dari vaksinasi yang sebelumnya digelar digelar di tempat yang sama pada 8 Maret lalu.
Mekanisme pendaftaran bisa dilakukan secara daring. Lansia yang boleh mendaftar harus di atas 60 tahun.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu membawa KTP, membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Puskemas dan menerima layanan vaksinasi, dan membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis bagi peserta yang mempunyai penyakit kronis.
Ketentuan yang harus diperhatikan di antaranya vaksinasi juga hanya dilakukan di hari kerja, e-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care dan harus hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher.

Kasus Baru
Sementara itu, Pemerintah DKI Jakarta mencatat penambahan pasien Covid-19 per Minggu (21/3) sebanyak 1.638 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, jumlah tersebut hasil PCR sebanyak 12.689 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 10.121 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.638 positif dan 8.483 negatif.
"Adapun untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 311.031. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 83.327," terang Dwinya.
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 370.582 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 357.100 dengan tingkat kesembuhan 96,4 persen, dan total 6.160 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif PCR sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,7 persen, sedangkan persentase kasus positif PCR secara total sebesar 11,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. emh/P-5

Baca Juga: