JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepatpembangunan fasilitas pengelolaan sampah terpadu (intermediate treatment facility/ITF) di beberapa titik, sebagai terobosan pengelolaan sampah di Jakarta.

"Kami ingin mencari terobosan-terobosan dalam pengelolaan sampah dan perlu segera mempercepat penyelesaian pembangunan ITF di beberapa titik wilayah DKI Jakarta, termasuk di Bantargebang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), di Jakarta, akhir pean lalu,

Langkah tersebut, kata Ariza, untuk mengantisipasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak akan mampu lagi menampung sampah pada 2021 jika tidak dilakukan upaya lain seperti pemanfaatan ITF dan pengurangan sampah dari sumber.

Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, TPST Bantargebang menerima sebanyak 7.702,06 ton sampah dari Jakarta per harinya. Dengan rincian sumber, yaitu pemukiman dan fasos/fasum 6.571 ton/hari (85,3 persen), pasar 5.931 ton/hari (7,7 persen), kawasan mandiri 260,48 ton/hari (3,4 persen), dan badan air serta Kepulauan Seribu 279,15 ton/hari (3,6 persen).

"Sementara itu, jumlah sampah yang berhasil diolah tak sebanding dengan sampah yang diterima per hari," ujar dia.

Pada Maret 2018, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai pilot projectnasional pengolahan sampah yang mampu menghasilkan listrik hingga 700 kw per jam.

Saat ini, dengan dukungan dari Kementerian PUPR RI, sedang dilakukan pre-treatment untuk pengembangan PLTSa tersebut.

"Ketiga, kita ingin memastikan bahwa kerja sama antara BPPT dengan Pemprov yang sudah berjalan beberapa tahun ini bisa terus ditingkatkan lagi, termasuk tadi ada PR untuk pengalihan aset dari BPPT ke DKI Jakarta," ucap Ariza.

Ariza berharap, pengelolaan sampah dapat terus dilakukan secara optimal untuk masa depan yang lebih baik. Misalnya, teknologi Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS) hingga 470 meter kubik per hari, pengelolaan gaslandfilluntuk menghasilkan energi listrik sebesar 3 MW. n Ant/P-5

Baca Juga: