JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki pertimbangan tersendiri tidak menunda proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen seperti daerah penyangga meskipun kasus Covid-19 di Jakarta terus meningkat, karena meyakini semuanya dalam kendali dan pengawasan yang baik.
"DKI memiliki kebijakan dan pertimbagan berbeda dengan daerah penyangga di Bogor, Depok, dan Bekasi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/1).
Menurut Riza Patria, para siswa di DKI Jakarta sudah dua tahun tidak sekolah, jangan sampai kualitas para siswa yang menjadi sumber daya manusia bangsa, menurun karena dua tahun belajar di rumah.
Riza menjelaskan, meskipun pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sebelum PTM 100 persen terlaksana dengan baik, tetapi kualitasnya tetap berbeda dengan pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah.
Riza menilai, banyak pelajaran yang memerlukan diskusi dan praktik langsung di sekolah sehingga siswa dapat memahami lebih baik dibandingkan belajar secara daring.
Riza menyebut, para siswa dan orang tua menyambut baik PTM 100 persen terbatas, tapi dia menekankan agar tetap ada protokol kesehatan yang dijaga demi menghindari Covid-19.
Sementara itu, di daerah penyangga ibu kota yakni Bogor, Depok, dan Bekasi, sudah menyatakan mereka memutuskan menunda pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen guna mengantisipasi penularan Covid-19 di sekolah, sejak pekan lalu.
Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan PTM dengan 100 persen siswa di tengah meluasnya Covid-19 varian Omicron.
39 Sekolah Ditutup
Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara sebanyak 39 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas . Namun, sudah ada 9 sekolah yang sudah menggelar PTM 100 persen kembali. "Jadi data sampai hari ini memang ada peningkatan sekolah tutup. Totalnya yang ditutup ada 39 sekolah, namun sebagian sudah dibuka kembali. Dari total sekian yang terpapar peserta didik 62, pendidik 2, tenaga kependidikan 3. Total 67 yang terpapar virus korona. Dari data yang kami terima yang sudah dibuka kurang lebih ada 9," kata Riza Patria.
Riza mengatakan 39 sekolah yang ditutup sementara tersebar di wilayah DKI, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.