JAKARTA - Jakarta akan dikembangkan menjadi bagian dari aglomerasi megapolistiga provinsi bersama Banten danJawa Barat. Ini menjadi pekerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

"Aglomerasi ketiga provinsi akan mencatatkan 100 juta penduduk pada tahun 2045. Ini akan menjadi salah satu aglomerasi terbesar dunia," kata Direktur Regional I Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik Sadat Idris dalam siniar Kopi Sedap BPKD DKI Jakarta, Kamis (12/10).

Abdul menjelaskan, masuknya Jakarta sebagai bagian dari megapolis tersebut memastikan Jakarta tetap akan punya peran setelah Ibu Kota Negara berpindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Pengembangan Jakarta sebagai pusat ekonomi juga selaras dengan rancangan dalam Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ)

Lebih jauh Abdul menjelaskan, aglomerasi tersebut direncanakan terdiri dari beberapa kawasan fungsional, di antaranya megapolitan Jakarta-Bandung, kawasan industri Cilegon-Serang-Tangerang, kawasan agrikultur Citanduy Jawa Barat dan kawasan lainnya di tiga provinsi tersebut.

Kawasan fungsional yang menyokong daerah megalopolis harus unggul di tingkat global dan maju secara inovasi. Kemudian, inklusif secara sosial budaya, terintegrasi antarwilayahdan berkelanjutan.

Abdul Malik mengatakan, pengembangan kawasan megapolitan Jakarta-Bandung sebagai bagian dari aglomerasi tersebut sudah tercakup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2035.

Selain mengembangkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung yang telah terhubung dengan sistem kereta cepat, penguatan infrastruktur perkotaan, pengembangan kualitas pusat-pusat pendidikan tinggi dan pengembangan pariwisata juga penting untuk mewujudkan megapolitan Jakarta-Bandung sebagai kawasan global.

Meski demikian, Abdul Malik mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa peran Jakarta sebagai lokomotif ekonomi secara lokal akan sulit digantikan. Sebab saat ini 70 persen produk domestik regional bruto (PDRB) daerah aglomerasi ditopang Jakarta.

Baca Juga: