JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) gencar mengkampanyekan pasar bebas Covid-19. Saat ini, pasar merupakan titik rawan penyebaran kluster Covid-19 di Jakarta.

"Pasar tradisional memang menjadi salah satu kluster yang harus menjadi perhatian kita bersama, hingga hari Senin 13 Juli, tercatat ada 273 pedagang di 43 pasar dinyatakan positif Covid-19.

Sementara di Indonesia juga angkanya juga sudah lebih dari 1.053 pedagang yang tersebar di 190 pasar di 80 kabupaten/kota," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Jum'at (17/7).

Diakuinya, pengendalian Covid-19 di pasar harus menjadi perhatian bersama. Dia pun mengapresiasi HIPPI, APKASI, APPSI, APRINDO, Perumda Pasar dan Dinas Lingkungan Hidup karena mau komit menghilangkan Covid-19 dari pasar. Bahkan, Ketua APPSI DKI Jakarta, Pepen mengajak seluruh anggota untuk berikrar membebaskan pasar dari Covid-19.

"Pasar seharusnya menjadi bagian pendorong kegiatan perekonomian rakyat ternyata banyak ditemukan kasus penyebaran Covid-19. Hingga aktifitas pasar, sebagian harus ditutup sementara dan dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan, " kata Ariza.

Dampak Ekonomi

Menurutnya, penyebaran wabah Covid-19 yang berlangsung saat ini menyebabkan Jakarta mengalami masalah kesehatan yang berdampak pada krisis ekonomi serta berakibat luas pada berbagai sektor, terutama sektor industri kecil menengah.

Dia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai langkah, mulai memberlakukan agar masyarakat berada di rumah, tidak diperkenankan belajar di sekolah, perkantoran diminta bekerja di rumah, kemudian juga kegiatan ibadah sosial, dan lainnya.

Ketua HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, akhir-akhir ini pasar tradisional menjadi sorotan, bahkan di beberapa provinsi lainnya. Hal ini, ucapnya, disinyalir bahwa pasar tradisional ini menjadi salah satu kluster penukaran dari pada Covid-19.

Dia berharap, setiap pemangku kepentingan turut andil menjaga dan merawat pasar dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dia berharap, ke depan, pasar tradisional bisa betul-betul bebas Covid -19. Diakuinya, pengusaha di Jakarta siap menyupport gerakan pasar bebas Covid-19 itu.

"Ini juga komitmen kami dari pelaku usaha, baik retail maupun masyarakat terutama pedagang pasar untuk mendukung Pergub Nomor 142 tahun 2019" jelasnya.

Pin/p-5

Baca Juga: