Meskipun telah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menaikkan level PPKM hingga penghentian sementara PTM 100 persen, Pemprov DKI belum menyatakan kondisi darurat Covid-19.
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan usulan pengetatan aktivitas publik ke pemerintah pusat bukanlah rencana untuk menarik "rem darurat" atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
"Belum, belum bisa disebut (rencana) 'rem darurat'. Meski kasus keterpaparan Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan, termasuk untuk yang berjenis varian Omicron," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/2).
Riza menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gubernur Anies Baswedan mengusulkan pada pemerintah pusat untuk memperketat kegiatan masyarakat seperti peningkatan level PPKM, hingga penghentian Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama sebulan.
Namun demikian, pihaknya juga tengah mengupayakan berbagai upaya untuk mengatasi kasus Covid-19 dengan rencana akan mengaktifkan kembali berbagai langkah untuk menekan penyebaran seperti pengaktifan kembali Satgas RT/RW.
Selain itu mempersiapkan bantuan sosial untuk isolasi mandiri dan dapur umum di lima wilayah serta mengaktifkan kembali call center dan kanal pelaporan lain.
Tujuannya adalah agar kasus Covid-19 bisa kembali melandai di Jakarta. "Sabar, prinsipnya Pemprov DKI Jakarta siap fokus, konsentrasi dan bersungguh-sungguh menghadapi pandemi Covid-19," kata dia.
Selain itu, Riza memberikan informasi terbaru soal kasus Omicron di Jakarta. "Memang Omicron makin marak, datanya per hari ini 2.792 orang yang terpapar, kasus impornya 54,7 persen, lokalnya 45,3 persen," katanya.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah DKI Jakarta pada Rabu (2/2), jumlah kasus aktif di Jakarta naik 5.093 kasus sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 41.974 (orang yang masih dirawat/isolasi).
"Perlu digarisbawahi bahwa 39.434 orang dari jumlah kasus aktif (93,9 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Untuk kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 9.132 orang sehingga total kasus 928.875. Dari jumlah itu, 8.626 di antaranya (94,5 persen) juga merupakan transmisi lokal.
Selain itu, Dwi mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Dari 3.027 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.696 orang adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), sedangkan 1.331 lainnya adalah transmisi lokal.
Pemprov DKI Jakarta juga menyebutkan saat ini keterisian tempat tidur isolasi sebanyak 140 unit di rumah sakit rujukan Covid-19 sudah mencapai 60 persen. "Sekarang di Jakarta tersedia 5.111 tempat tidur untuk isolasi Covid-19 dan telah terisi 3.072 tempat tidur di 140 rumah sakit di seluruh Jakarta. Jadi 60 persen, kita pernah maksimal terisi sampai 11.500 tahun 2021, untuk tempat tidur akan kita maksimalkan (tingkatkan) ke depan," kata Wagub.
Stok Sembako
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sekitar 18 ribu paket sembako bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19. "Saat ini kami memiliki stok sembako hampir 18 ribu paket, jatah tahun 2021," kata Kasi Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Ahmad Taufiq, di Jakarta, Kamis.
Satu paket sembako berisi beras 20 kilogram, minyak goreng dua liter, ikan sarden ukuran kecil tujuh kaleng, biskuit, dan satu dus mi instan.