Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melakukan penguatan tes, telusur, dan tindakan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 pasca lebaran.

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 usai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1412 Hijriah. Meski demikian, Dinas Kesehatan tidak melakukan penambahan fasilitas kesehatan.
"Ya pada prinsipnya kita penguatan 3T (tes, telusur, tindakan) dan sudah tahu bersama bahwa ada edaran larangan mudik. Berharap warga taat pada larangan tersebut. Kita tahu pengalaman pascalibur panjang selalu ada lonjakan kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/5).
Widyastuti mengatakan hingga saat ini fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 masih cukup memadai karena kapasitas tempat tidur yang sudah terisi baru sebanyak 30 persen.
"Kami tetap dalam posisi, meskipun tempat tidurnya sekarang keterisian sekitar 30 persen. Tapi, kami tetap mempertahankan saat ini. Meskipun beberapa rumah sakit swasta ada yang mengajukan tambahan," ujar Widyastuti.
Menurut Widyastuti, sejumlah hotel yang diputus kontrak kerja samanya sebagai fasilitas tempat isolasi. Namun, pihaknya masih memanfaatkan Wisma Atlet sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. "Sementara kita alihkan ke Wisma Atlet karena pemakaian hanya 20 persen. Jadi, kita alihkan ke sana semua," jelas Widyastuti.
Dikatakan Widyastuti, pihaknya tidak mengurangi tempat isolasi, tapi karena di Wisma Atlet masih kosong jadi dialihkan ke sana. "Bukan, kan karena di Wisma Atlet itu masih kosong sekali, jadi kita alihkan ke sana. Pengalihan ke Wisma Atlet sendiri sudah dimulai sejak April," tutur Widyastuti.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 12.546 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, lanjut Dwi, sebanyak 8.154 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 416 positif dan 7.738 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 4.675 orang dites, dengan hasil 75 positif dan 4.600 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 353.104. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 61.939. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 209 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 6.811 (orang yang masih dirawat/ isolasi)," ungkap Dwi.
Sedangkan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 411.573 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," jelasnya.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 397.955 dengan tingkat kesembuhan 96,7 persen, dan total 6.807 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9 persen.

Sasaran Vaksinasi
Sementara itu, jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.968.563 orang (65,6 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.287.033 orang (42,9 persen). jon/S-2

Baca Juga: