Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan optimistis penerimaan pajak meningkat pada semester II-2017, meskipun realisasi pendapatan dari sektor pajak hingga akhir Juli 2017 belum mencapai 50 persen. "Kita usaha terus sampai akhir tahun.

Ekstra effort seperti biasa, kita akan lakukan semua itu," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama di Jakarta, Kamis (10/8). Hestu mengatakan target penerimaan pajak yang diproyeksikan mendekati 1.300-an triliun rupiah ini masih bisa tercapai melalui perilaku belanja masyarakat yang meningkat pada periode semester II-2017.

Selain itu, penerimaan pajak biasanya meningkat pada periode November dan Desember karena terbantu oleh pola penyerapan belanja pemerintah yang tinggi jelang akhir tahun. "Banyak kondisi yang menyebabkan semester dua lebih baik. Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi di semester dua juga lebih baik dari semester satu agar membantu penerimaan pajak," ujar Hestu.

Sebelumnya, DJP mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2017 baru mencapai kisaran 580,7 triliun rupiah atau sekitar 46,8 persen dari target penerimaan pajak nonmigas dalam APBNP 2017 sebesar 1.241,8 triliun rupiah.

Target penerimaan pajak nonmigas dalam APBNP 2017 ini mengalami penurunan sebanyak 30 triliun rupiah dari target awal yang tercantum dalam APBN 2017 sebesar 1.271,7 triliun rupiah. Penurunan target ini dilakukan pemerintah agar lebih realistis dan sejalan dengan pencapaian penerimaan pada 2016 dan upaya ekstra pada 2017.

Penguatan Basis Data

Terkait intensifikasi pajak, penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan menjadi Undang-Undang, sangat berguna dalam penguatan basis data perpajakan.

"Dengan disahkannya Perppu ini, akan bermanfaat dalam penguatan basis data perpajakan, khususnya untuk informasi keuangan milik Wajib Pajak, yang selama ini terkendala pembatasan oleh undang-undang di sektor keuangan dan di perpajakan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

mad/Ant/E-10

Baca Juga: