OTTAWA - Ottawa pada Jumat (1/9) menjelaskan bagaimana undang-undang baru yang mewajibkan raksasa digital Meta dan Google untuk membayar penerbit untuk konten berita akan diterapkan, termasuk berapa besar biaya yang harus dikeluarkan kedua perusahaan.

RUU ini bertujuan untuk mendukung sektor berita Kanada yang mengalami kesulitan karena banyaknya dana periklanan dan ratusan perusahaan penerbitan yang ditutup dalam satu dekade terakhir.

Secara efektif, UU ini hanya menargetkan Google dan Meta -- yang menguasai sekitar 80 persen dari seluruh pendapatan iklan online di Kanada.

Pemerintah memperkirakan hal ini dapat merugikan kedua perusahaan sebesar 230 juta dolar Kanada atau 170 juta dolar AS dengan mengharuskan mereka membuat kesepakatan komersial yang adil dengan media outlet Kanada atas berita dan informasi yang dibagikan di platform mereka, atau menghadapi arbitrase yang mengikat.

Menurut rancangan peraturan yang diterbitkan pada Jumat, langkah-langkah tersebut akan berlaku bagi perusahaan-perusahaan dengan pendapatan tahunan global lebih dari 1 miliar dolar Kanada, mengoperasikan mesin pencari atau platform media sosial yang secara aktif digunakan oleh setidaknya 20 juta warga Kanada dan mendistribusikan berita.

Meta bereaksi, mengatakan RUU itu "cacat secara fundamental" dan berjanji akan terus memblokir akses ke artikel berita di platform Facebook dan Instagram di Kanada. Pemblokiran dilakukan mulai 1 Agustus.

Google, yang juga menolak Undang-Undang Berita Online, mengatakan pihaknya akan "mempelajari dengan cermat peraturan yang diusulkan untuk menilai apakah peraturan tersebut dapat mengatasi tantangan struktural utama."

Menteri Warisan Budaya Kanada Pascale St-Onge mencatat, masyarakat Kanada kini mengandalkan platform digital untuk mendapatkan berita dan informasi.

"Platform teknologi ini harus bertindak secara bertanggung jawab dan mendukung penyampaian berita yang bermanfaat bagi mereka dan masyarakat Kanada," katanya.

"Raksasa teknologi dapat dan harus memberikan kontribusi yang adil - tidak lebih."

Baca Juga: