Masyarakat yang berkecukupan hendaknya membantu warga di sekitar mereka dengan menyediakan paket internet bagi siswa yang membutuhkan untuk belajar daring.

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTTl) mengupayakan internet gratis untuk membantu para siswa dari keluarga yang kurang mampu di desa. Dengan bantuan ini, para siswa dapat mengakses pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis daring selama pandemi Covid-19.

"Jadi yang kekurangan disediakan oleh desa untuk bisa mengikuti proses belajar daring," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers secara daringdari Kantor Kemendes PDTT, di Jakarta, Selasa (4/8).

Kemendes PDTT mencoba mencarikan solusi dengan memfasilitasi internet gratis agar para siswa tersebut bisa mengikuti proses belajar daring secara berkelompok di tempat-tempat yang sudah disiapkan oleh desa. Biaya fasilitasi internet gratis tersebut dapat diperoleh dari dana desa yang disalurkan Kemendes PDTT ke setiap desa di seluruh Indonesia.

Ruang Publik

Dana desa untuk pembiayaan internet gratis itu, kata dia, bisa secukupnya dan tidak ada batasan minimal. Dalam memfasilitasi internet gratis bagi para siswa kurang mampu tersebut harus disiapkan di ruang-ruang publik. "Tidak boleh di rumahnya kepala desa, tidak boleh di rumahnya perangkat desa," katanya.

Pembelian alat-alat untuk menguatkan jaringan internet gratis tersebut, tambah dia, dapat juga menggunakan dana desa, tetapi penempatan alat-alat itu tetap menjadi aset desa, bukan aset pribadi. Oleh karena itu, pemasangan alat-alat tersebut harus ditempatkan di ruang-ruang publik, tidak boleh dipasang di rumah aparatur pemerintah desa, baik itu kepala Badan Pengawas Desa (BPD), maupun kepala desa dan aparatur desa lainnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam meminta provider internet untuk semakin meningkatkan investasi sekaligus momentum menambah jumlah pengguna di sektor pendidikan. Hal itu mesti dilakukan karena pada masa pandemi Covid-19 akses terhadap internet untuk proses belajar meningkat.

"Kami yakin pemanfaatan teknologi semakin intensif dan banyak digunakan. Pembelajaran daring sangat banyak, meski tidak bisa menggantikan pembelajaran luring," kata Nizam dalam penandatanganan MoU dengan Indosat, di Jakarta, Selasa (4/8).

Selain itu, kata Nizam, provider internet juga bisa mengembangkan platform pertemuan untuk mendukung kegiatan belajar. Selain sedang banyak digunakan, platform pertemuan yang dikembangkan dalam negeri juga bisa menekan biaya penggunaan internet.

"Provider internet juga harus mulai merambah platform tersebut. Dengan begitu, traffic internasional semakin rendah sebab cloud-nya dalam negeri, sehingga membangun ekosistem baru bisnis internet," jelasnya.

Lebih jauh Nizam menekankan urusan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat, sektor dunia usaha dan industri. Khusus pada masa pandemi ini, diminta keterlibatan provider internet untuk bisa mendukung sektor pendidikan, salah satunya melalui penyediaan paket internet murah. ν ruf/N-3

Baca Juga: