Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengungkapkan bahwa Beijing sangat mengkhawatirkan eskalasi konflik di Ukraina yang berpotensi meningkat dan bahkan lepas kendali.

Tiongkok telah berusaha memposisikan diri sebagai pihak netral dalam perang di Ukraina, sambil mempertahankan hubungan dengan sekutu strategsinya Rusia.

Beijing juga berjanji akan menerbitkan usulan yang bertujuan dapat menemukan "solusi politik" untuk mengakhiri perang menjelang peringatan pertama invasi Rusia pada 24 Februari.

"Sudah hampir setahun sejak krisis di Ukraina meningkat secara menyeluruh. Tiongkok sangat prihatin bahwa konflik semakin intensif dan bahkan lepas kendali," kata Qin pada konferensi tentang keamanan global di Beijing, dikutip dari AFP, Selasa (21/2).

Qin menambahkan, Tiongkok akan terus mempromosikan terkait penyelesaian krisis Ukraina. Beijing juga terus akan mempromosikan dialog dan konsultasi, gatasi masalah semua pihak dan mencari keamanan bersama.

"Kami mendesak negara-negara yang bersangkutan untuk berhenti menambahkan bahan bakar ke api sesegera mungkin, untuk berhenti menyalahkan Tiongkok," ucapnya.

Pernyataan Qin tersebut menyusul tuduhan Amerika Serikat (AS) yang disampaikan diplomat tinggi Antony Blinken bahwa Tiongkok tengah "mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan" ke Moskow mulai dari "amunisi hingga senjata itu sendiri". Adapun tudingan tersebut teah dibantah oleh Beijing.

Baca Juga: