JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini ditutup menguat ditopang pelonggaran moneter bank sentral Tiongkok (PBoC). Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi 14.493 rupiah per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.528 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah mungkin ditopang oleh sentimen positif pasar terhadap kebijakan pelonggaran moneter bank sentral Tiongkok yang akan memangkas GWM sebesar 50 basis poin yang akan berlaku tanggal 15 Juli," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/7).

Menurut Ariston, pemangkasan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh People's Bank of Tiongkok atau PBoC tersebut akan menambah likuiditas di pasar keuangan.

Dari domestik, pada Minggu (11/7) kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 di Tanah Air mencapai 36.197 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.527.203 kasus.

Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 92,216, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 92,130.

Baca Juga: