Jakarta - Pergerakan rupiah diperkirakan cenderung mendatar, hari ini (27/3), seiring masih tertekannya dollar AS akibat dampak dari sentimen proteksionisme perdagangan yang digaungkan pemerintah Amerika Serikat (AS), terutama terhadap Tiongkok. "Pergerakan dollar AS cenderung tertahan apresiasinya di pasar global, kondisi itu membuka momentum bagi rupiah untuk bergerak menguat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, kemarin. Menurut dia, sentimen mengenai perang dagang akibat kebijakan proteksionis AS menjadi salah satu faktor yang membuat dollar AS bergerak terbatas.

Selain itu, lanjut dia, harga komoditas yang bergerak stabil juga turut mendukung permintaan mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (26/3) sore, menguat 54 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.725 rupiah per dollar AS. Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan bahwa pergerakan rupiah juga ditopang oleh faktor teknikal. Ant/E-10

Baca Juga: