JAKARTA - Korps Lalu Lintas Polri menerjunkan 155.000 personel gabungan terdiri TNI, Polri, satpol PP dan petugas dari berbagai intansi terkait untuk Operasi Ketupat 2021. Nanti petugas akan menjaga di pos-pos penyekatan larangan mudik Lebaran. Demikian dikatakan Kepala Korps Lalu lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Istiono, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5).
Dia merinci jumlah personel terdiri atas 90.502 personel Polri, 11.533 anggota TNI, serta 52.880 personel berbagai instansi terkait, seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, Pramuka, dan Jasa Raharja.
Istiono mengatakan personel akan ditempatkan di 381 pos penyekatan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat mudik. Kemudian, sebagian ditugaskan di 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamtibselcarlantas.
Selain itu, ada 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dan tempat wisata. "Kami juga mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri," katanya. Maka, Istiono segera memaksimalkan kegiatan posko seperti di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun.
"Posko ini bukan hanya untuk pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi guna mengendalikan penyebaran Covid-19," tutur Istiono.
Dikatakan, untuk pengendalian penyebaran Covid-19 bisa dilakukan melalui pengawasan protokol kesehatan. Kemudian, mengecek dokumen yang harus dimiliki penumpang seperti hasil tes antigen atau PCR 1 x 24 jam. Ada juga pengecekan surat izin kelar masuk dan sertifikat vaksinasi. "Kami juga akan melakukan rapid test antigen secara acak pada penumpang," ujar Istiono.
"Petugas akan mencegah dan melakukan penertiban terhadap kerumunan masyarakat dengan memberikan teguran lisan, sanksi fisik maupun denda administrasi. Mereka juga melaksanakan pembagian masker kepada masyarakat," jelasnya.

Partisipasi
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berharap pelaksanaan Operasi Ketupat dapat memberikan pelayanan yang baik dan menyejukkan. Sebab, sebentar lagi akan ada peningkatan interaksi dan mobilitas di akhir Ramadan.
"Khusus masyarakat DKI Jakarta, saya minta tidak mudik," tandas Ahmad. Dia mengingatkan, pada lima libur panjang tahun lalu dan awal tahun ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 signifikan. Dia berterima kasih kepada Kapolri dan jajaran yang melaksanakan operasi. "Mohon dukungan penuh masyarakat agar kita bisa terhindar dari serangan Covid-19," kata Ahmad.
Dia menambahkan, diperlukan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia juga mengingatkan untuk merayakan Idul Fitri masih bisa dilakukan secara virtual.
Ahmad ingin pelaksanaan vaksinasi diikuti peningkatan pelaksanaan 3M, hidup sehat, dan bersih. "Kita tidak hanya ingin mengurangi peningkatan Covid-19, tetapi juga berharap mampu memutus mata rantai persebarannya," tuturnya.
Dia juga mengingatkan ada virus varian baru dari Inggris, Afsel, dan India yang mampu menyebar 10 kali lipat. Ini sangat berbahaya. jon/G-1

Baca Juga: