JAKARTA - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta menutup Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Taman Margasatwa Ragunan 16-17 Mei. Buka kembali pada 18 Mei.
"Berdasarkan hasil evaluasi, adanya peningkatan pengunjung luar biasa pada tanggal 14-15 Mei. Karena itu, kami minta pengelola menutup sementara kawasan wisata tersebut selama dua hari," kata Plt Kepala Disparekraf, Gumilar Ekalaya, di Jakarta, Minggu (16/5).
Gumilar mengimbau pengelola tempat wisata dan masyarakat agar tidak melonggarkan protokol kesehatan di masa libur Lebaran. Hal ini agar mencegah peningkatan penularan Covid-19 di Ibu Kota.
"Ini perlu kerja bersama. Semoga ke depannya, baik pengelola tempat wisata maupun masyarakat, tidak longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Kami akan evaluasi terus tempat-tempat pariwisata di Jakarta," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan Pemprov DKI Jakarta melaksanakan penutupan tempat wisata berdasarkan evaluasi dari kejadian sebelumnya. Penutupan dilakukan mencegah kerumunan warga agar tak menyebarkan Covid-19.
"Saya kira itu langkah yang postitif," kata Gembong. Menurutnya, begitu kebijakan dikeluarkan berarti ada konsekuensi terhadap pengawasan yang harus dilakukan Pemprov. Contoh, ketika pemprov menutup area pemakaman, konsekuensinya ada pengawan.
Demikian juga di tempat-tempat wisata, lanjut Gembong. Ketentuannya, pemprov sudah mengeluarkan kebijakan penutupan. Artinya perlu dilakukan pengaturan secara rinci agar tidak terjadi luapan wisatawan yang luar biasa.
"Pengaturan ini penting. Tapi fakta di lapangan membeludak. Mengapa demikian? Karena pengawasannya lemah, tidak ketat. Kalau pengawasan ketat, tidak akan terjadi membeludaknya wisatawan," jelas Gembong.
Dikatakan, seharusnya ada antisipasi membeludaknya pelancong karena tidak boleh mudik. Warga sudah jenuh di rumah, tidak boleh mudik, ya tentu saja diluapkan di tempat wisata.
Kendati begitu, Gembong menilai, tindakan pemprov menutup tempat wisata merupakan langkah positif dalam mencegah penyebaran Covid-19. "Jadi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," tandasnya. jon/G-1

Baca Juga: