Pekanbaru - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menargetkan 4.000 pelayanan KB menjelang peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, yang jatuh pada 26 September 2024.

Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Muhammad Amin di Pekanbaru, Jumat, mengatakan sejumlah program sudah digerakkan untuk mencapai target tersebut. Di antaranya layanan KB kepada pasangan subur, melakukan advokasi, siaga kependudukan, dan sosialisasi stunting.

"Kita melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai target KB menjelang Hari Kontrasepsi Sedunia tanggal 26 September 2024. Dalam rangka ini, sejumlah program terus kita gerakkan," katanya.

Disamping itu, lanjut Amin Disdalduk KB Kota Pekanbaru sudah berhasil mencapai Non Contraceptive Prevelation Rate (NCPR) atau yang tidak pakai kontrasepsi pada angka 8 persen. Artinya jumlah pasangan usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah 8 persen.

"Standar nasional itu sudah kategori angka yang baik. Kalau semua menggunakan KB kan tidak mungkin, angka kelahiran akan nol," jelasnya.

Ia menjelaskan, program KB merupakan upaya untuk mengatur angka kelahiran sehingga dapat disesuaikan. Bukan untuk menghentikan kelahiran.

"Jadi KB itu untuk mengatur angka kelahiran bukan untuk menghentikan angka kelahiran," tukasnya.

Pihaknya juga melakukan pelayanan KB dengan metode operasi pria dan wanita yang lebih bersifat jangka panjang. Untuk pria ditargetkan ada 8 orang yang mau operasi dan itu gratis ditambah biaya hidup selama tindakan dan penyembuhan tiga hari.

Baca Juga: