JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam sambutannya Presiden mengatakan, Terminal Kijing sudah dibangun sejak tahun 2016 dan kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk unggulan yang dihasilkan Provinsi Kalbar seperti: CPO, alumina, bauksit, dan komoditas lainnya.

"Dengan nilai investasi sekitar Rp. 2,9 Triliun, kehadiran pelabuhan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia dan juga antar negara. Pelabuhan ini memiliki kapasitas 500 ribu Teus dan 8 juta non petikemas. Ini sangat besar sekali dan merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Kalimantan," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8).

Lebih lanjut, Presiden juga meminta Kementerian PUPR untuk melakukan pelebaran akses jalan, guna memperlancar pergerakan kendaraan kontainer dari dan menuju ke Terminal Kijing.

Pada kesempatan yang sama, Budi juga menjelaskan, Pemerintah telah menugaskan PT Pelindo melalui konsesi, untuk membangun Terminal Kijing yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Di mana Pembangunan Terminal Kijing dilatarbelakangi makin terbatasnya kondisi Pelabuhan Pontianak eksisting yang sudah mengalami pendangkalan dan lokasinya yang berada di tengah kota.

"Kehadiran Terminal Kijing diharapkan dapat menggantikan pelabuhan yang lama dan memberikan ruang tumbuhnya titik-titik industri baru, serta memberikan kesempatan bagi kapal tol laut yang membawa produk dalam negeri untuk menyinggahi Provinsi Kalbar," katanya.

Lebih lanjut Budi juga mengatakan bahwa Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Pulau Kalimantan yang akan diintegrasikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mempawah, guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat. Progres pekerjaan fisik Terminal Kijing saat ini telah selesai 100 % dan siap untuk dioperasikan.

"Adapun fasilitas yang telah dibangun pada Tahap IA (initial) yang dimulai pada tahun 2018 sampai dengan 2022, meliputi terminal petikemas dan terminal multipurpose dengan panjang dermaga 1000 m, trestle dengan panjang 3.450 m, dengan estimasi kapasitas terminal petikemas sebesar 500.000 TEUs dan estimasi kapasitas terminal multipurpose sebesar 500.000 Ton yang didukung lahan seluas 200 Ha," tutupnya.

Baca Juga: