JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/7) sore, ditutup menguat, seiring sikap antisipatif investor terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup menguat 12,58 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.029,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,49 poin atau 0,42 persen ke posisi 841,42.

"Pelaku pasar saham Asia terlihat lebih antisipasi seiring dengan membaiknya rilis data permintaan rumah baru di Amerika," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (21/7).

Perumahan baru di AS naik 6,3 persen secara bulanan menjadi 1,643 juta pada Juni, tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, izin mendirikan bangunan turun 5,1 persen menjadi 1,598 juta. Penurunan tersebut terjadi tiga kali berturut-turut dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,7 juta.

Hal itu dinilai menjadi indikasi bahwa Pemerintah Amerika akan berfokus untuk menaikkan penjualan rumah baru guna mendorong perekonomian negara itu dalam beberapa bulan ke depan dan tentu menjadi sinyal waspada bagi negara berkembang.

Dari dalam negeri, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang rencananya akan berlangsung hari ini (22/7) menjadi pemberat perdagangan IHSG pada sepanjang hari ini.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau baik pada sesi pertama dan juga sesi kedua hingga akhirnya ditutup naik.

Baca Juga: