JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi dalam perdagangan jelang akhir pekan ini. Sentimen hawkish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan memberikan sentimen negatif untuk pergerakan IHSG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Jumat (23/6), masih rawan terkoreksi untuk menguji di level 6.639-6.647 dengan support 6.626 dan resisten 6.744.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/6) sore, ditutup melemah di tengah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen. IHSG ditutup melemah 50,37 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.652,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,32 poin atau 1,08 persen ke posisi 944,36.

"Pasar berharap kebijakan BI tentunya untuk menjaga stabilitas keuangan dan momentum pemulihan ekonomi dalam negeri," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 5,75 persen. BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility pada level 5 persen dan suku bunga Lending Facility tetap di posisi 6,5 persen.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: