JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi lanjutan, hari ini (5/7). Sentimen aksi ambil untung atau profit taking diperkirakan masih mempengaruhi pergerakan IHSG.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (5/7), bergerak di kisaran 6.744-6.622. IHSG dapat tertekan jika kembali bergerak ke bawah garis MA20 pada chart daily.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/7) sore, ditutup melemah dipimpin saham sektor properti. IHSG ditutup melemah 14,97 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.681,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,83 poin atau 0,40 persen ke posisi 948,73.

"IHSG bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi sentimen eksternal dan internal," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (4/7).

Dari Internal, Bank Dunia melaporkan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tercatat naik sebesar 9,8 persen menjadi 4.580 dollar AS pada 2022, dibandingkan pada 2021 sebesar 4.170 dollar AS.

Sehingga, Indonesia masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau Upper Middle-Income Country, yang memberikan indikasi pemulihan ekonomi dalam negeri tetap terjaga.

Sementara itu, dari eksternal, bursa regional Asia bergerak melemah, pasar cenderung menyoroti hubungan Tiongkok dan AS terkait dengan teknologi.

Pemerintah Tiongkok memberlakukan pembatasan galium dan germanium, yang penting untuk semikonduktor, telekomunikasi, dan kendaraan listrik, karena konflik perdagangan dengan AS dan Eropa (sekutunya) meningkat. Hal tersebut mendorong perang teknologi antara AS dan Tiongkok tak ada habisnya.

Dibuka menguat, IHSG bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: