JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/7) sore, ditutup terkoreksi seiring pelaku pasar yang menyoroti penanganan pandemi oleh pemerintah. IHSG ditutup melemah 9,35 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.097,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4 poin atau 0,48 persen ke posisi 837,82.

"Dari dalam negeri, ketidakpastian dari kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi menjadi perhatian utama para pelaku pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Efektivitas pemberlakuan PPKM level 4 dinilai dapat memberikan tekanan pada perekonomian di kuartal III 2021. Hal itu seiring dengan tidak ada kepastian terkait dengan keberlanjutan PPKM level 4 hingga 2 Agustus nanti.

Apabila tren kasus mengalami penurunan, maka pemerintah menyebut akan perlahan menurunkan level darurat suatu wilayah menjadi PPKM 3, 2, dan 1. Jika kasus masih tinggi, kemudian sekarang ada diskresi dan pelonggaran sedikit, dinilai juga punya risiko lonjakan seminggu atau dua minggu ke depan.

Sehingga potensi kontraksi di kuartal III juga akan cukup besar dan pemerintah berpotensi gagal dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sehingga ada peluang revisi pertumbuhan ekonomi apabila hal tersebut terjadi.

Sementara itu, pergerakan pasar saham Asia berfluktuasi pasca rilis data penjualan rumah baru di Amerika yang turun 6,6 persen secara musiman dan kenaikan signifikan dari PDB Korea Selatan pada kuartal II 2021. Hal itu menjadikan pergerakan pasar saham kian terbatas menjelang pertemuan The Fed pada pekan ini.

Dibuka menguat, IHSG terus berada di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Namun pada sesi kedua IHSG terkoreksi dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.

Baca Juga: