Jakarta - Nilai tukar rupiah masih cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar AS di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap kebijakan suku bunga The Fed. "Akan adanya kenaikan bertahap suku bunga The Fed (FFR) seiring membaiknya ekonomi AS menjaga permintaan dollar AS tetap tinggi," kata Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (28/8).

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (28/8) sore, melemah sebesar 27 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.622 rupiah per dollar AS. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), kemarin, mata uang rupiah melemah menjadi 14.614 rupiah dibanding sehari sebelumnya di posisi 14.610 rupiah per dollar AS.

Meski demikian, lanjut Reza Priyambada, depresiasi rupiah relatif terbatas seiring mulai kembalinya aliran dana asing untuk berinvestasi di dalam negeri. Diharapkan, dapat menopang penguatan mata uang rupiah ke depannya.

Di sisi lain, imbuhnya, berkurangnya kekhawatiran pasar terhadap isu perang dagang mengikis kekhawatiran pelaku pasar terhadap ekonomi negara berkembang.

Ant/E-10

Baca Juga: