JAKARTA - Penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta bakal direspons negatif oleh pelaku pasar. Kondisi tersebut berpotensi mendorong rupiah kembali melemah, hari ini (10/9), melanjutkan tren sehari sebelumnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan PSBB kembali sebagai langkah rem darurat terkait penanggulangan pandemi virus korona (Covid-19). "Dalam rapat tadi sore disimpulkan, Kita akan menarik rem darurat kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan berskala besar seperti masa awal pandemi. Bukan PSBB transisi, tapi PSBB sebagai mana masa dulu. Ini rem darurat yang kita tarik," ujar Anies dalam konferensi pers digelar secara daring, Rabu (9/9).

Keputusan tersebut diperkirakan dapat memicu sentimen negatif dari pelaku pasar uang. Hal itu bisa menekan pergerakan rupiah.

"Penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia terus mengkhawatirkan, terutama di DKI Jakarta," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kemarin.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (9/9) sore, ditutup melemah seiring masih negatifnya penjualan ritel. Rupiah ditutup melemah 34 poin atau 0,23 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.799 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10

Baca Juga: