JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berfluktuasi seiring dengan perkembangan dinamika sengketa perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Karenanya, penguatan rupiah kemarin diperkirakan hanya sementara. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (7/8) sore, menguat setelah meredanya konflik perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar kedua di dunia serta kawalan ketat dari Bank Indonesia (BI) di pasar uang.

Rupiah menguat 52 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.225 rupiah per dollar AS. "Perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia ini kembali mereda dari sebelumnya dan pasar kembali bergairah mengoleksi rupiah walaupun dollar menguat, di samping adanya pengawalan ketat dari BI," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Menurut Ibrahim, pelaku pasar saat ini boleh lega karena masih ada harapan AS dan Tiongkok kembali ke meja perundingan. Kedua negara memang menyepakati pertemuan di Washington awal bulan depan.

Ant/E-10

Baca Juga: