Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa AS berencana menyediakan sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara jarak menengah hingga jauh untuk Ukraina. Ini diungkapkan seorang yang mengetahui terkait informasi tersebut

Pengumuman tersebut muncul saat Biden menghadiri pertemuan di KTT G7 di Jerman dan pertemuan tahunan para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Madrid.

Pengiriman bantuan tersebut ditujukan untuk membantu Ukraina bertahan melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama empat bulan.

Menurut laporan Associated Press (AP), senjata yang diberikan ke Ukraina tersebut adalah sistem rudal anti-pesawat NASAMS yang dikembangkan di Norwegia. NASAMS merupakan sistem yang sama digunakan oleh AS untuk melindungi wilayah udara sensitif di sekitar Gedung Putih dan US Capitol di Washington.

Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan bantuan AS termasuk lebih banyak amunisi untuk artileri tambahan dan radar kontra-baterai. Ini bertujuan untuk mendukung upaya Ukraina melawan serangan Rusia di wilayah Donbas.

Dalam pidato hariannya Minggu malam (26/6), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperbarui seruannya agar lebih banyak senjata dan sistem pertahanan udara dikirim ke Ukraina dan sanksi baru terhadap Rusia oleh negara-negara G7. Ini disampaikan setelah rentetan rudal Rusia menghantam sasaran di seluruh Ukraina pada hari sebelumnya.

"Kami membutuhkan pertahanan udara yang kuat-modern, sepenuhnya efektif. Yang dapat memastikan perlindungan penuh terhadap rudal ini. Kami membicarakan hal ini setiap hari dengan mitra kami. Sudah ada beberapa kesepakatan. Dan mitra harus bergerak lebih cepat jika mereka benar-benar mitra, bukan pengamat," kata Zelensky, dikutip Senin (27/6).

"Penundaan transfer senjata ke negara kita, pembatasan apa pun sebenarnya adalah undangan bagi Rusia untuk menyerang lagi dan lagi," tambahnya.

Para pemimpin kekuatan ekonomi G7 akan berkomitmen untuk jangka panjang dalam mendukung Ukraina saat mereka bertemu di Pegunungan Alpen Jerman dan berunding lagi melalui tautan video dengan Zelensky.

Sebagai informasi, AS dan negara-negara NATO terus memasok senjata berat ke Ukraina, seperti berbagai sistem rudal, pesawat tak berawak, dan kendaraan lapis baja. Bantuan tersebut dikirim usai Rusia melancarkan yang disebut "operasi militer khusus" ke Ukraina sejak akhir Februari lalu.

Biden juga telah meluncurkan paket bantuan militer senilai lebih dari USD700 juta ke Ukraina pada awal bulan ini. Adapun bantuan tersebut mencakup peluncur roket ganda HIMARS, rudal anti-tank yang ditembakkan dari bahu Javelin, dan helikopter Mi-17.

Moskow juga menuding Barat telah terlalu ikut campur tangan dengan terus membanjiri Ukraina dengan senjata. Pasokan senjata tersebut di Ukraina dinilai oleh Moskow sebagai target yang sah.

Baca Juga: