Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur memfasilitasi ajang kreasi bagi kaum disabilitas bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim, menjelang peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 pada 3 Desember 2024.
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur memfasilitasi ajang kreasi bagi kaum disabilitas bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim, menjelang peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 pada 3 Desember 2024.
"Ajang kreasi ini merupakan bentuk dukungan kami kepada penyandang disabilitas untuk menunjukkan potensi dan kreativitas mereka," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kaltim Doni Julfiansyah di Samarinda, Minggu.
Dia menjelaskan, berbagai lomba digelar pada kisaran 21-23 November 2024 di halaman parkir Dinas Sosial Provinsi Kaltim.
Lomba-lomba tersebut antara lain HDIGot Talentuntuk kategori umum, lomba mewarnai untuk kategori PAUD dan SD, lomba peragaan busana untuk kategori PAUD, SD, SMP, dan SMA, lomba merangkai buket dari barang bekas, serta lomba tarik tambang duduk untuk umum putra dan putri.
Doni menegaskan komitmen Dinas Sosial Kaltim untuk terus mendukung dan memberdayakan penyandang disabilitas.
"Kami telah menyediakan berbagai fasilitas yang ramah disabilitas di lingkungan Dinas Sosial, seperti jalur khusus, toilet khusus, dan lain-lain," jelas Doni.
Pihaknya juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di berbagai aspek kehidupan melalui program-program yang memberdayakan, berkolaborasi dengan sejumlah pihak.
Doni berharap, HDI 2024 dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusi dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.
"Mari kita bersama-sama ciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua orang, termasuk penyandang disabilitas, dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan," ajaknya.
Perwakilan dari PPDI Kaltim Nurjanah menambahkan bahwa lomba-lomba dalam ajang peringatan HDI 2024 dirancang untuk melatih kreativitas, mengembangkan bakat, dan meningkatkan kepercayaan diri para penyandang disabilitas.
Peserta lomba tidak terbatas pada siswa SLB saja, masyarakat umum penyandang disabilitas juga dipersilakan untuk ikut serta.
"Kami berharap ajang ini dapat menjadi wadah bagi semua penyandang disabilitas di Samarinda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kemampuan mereka," kata Nurjanah.