JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan tetap menerapkan strategi yang sama dalam penanganan varian baru Covid-19 Omicron XE yang ditemukan di Thailand. Dinkes juga menguatkan 3T, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Strategi tetap meskipun sekarang kondisinya kasus melandai. Tapi tetap strategi 3T tetap kita kuatkan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (7/4).

Widyastuti mengatakan pihaknya tidak akan menurunkan jumlah tracing atau testing pada penanganan kasus Covid-19. Bahkan jumlahnya terus dipertahankan sesuai standar yang ada. "Kami juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pihak swasta untuk mendeteksi varian baru Covid-19," ujarnya.

Menurut Widyastuti, pihaknya juga rutin mengirimkan beberapa sampel guna mengindeifikasi lebih lanjut. "Kita prinsipnya tidak semua tapi ada beberapa spesimen atau sample yang kita 'curigai' dengan gejala tertentu itu kita telaah lebih lanjut kita kirim ke Litbangkes dan Lab swasta untuk mendeteksi apakah sudah ada varian baru atau tidak," ucapnya.

Kendati begitu, Widyastuti menambahkan untuk tracing bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), pihaknya akan mengikuti regulasi dari pemerintah pusat. "Kami untuk yang tracingnya sih sama tetapi tentu mengikuti juga regulasi di tingkat pusat seperti halnya sudah dikeluarkan Surat Edaran SE dari Satgas Covid-19 tanggal 5 April dimana untuk PPLN yang dilakukan entry test adalah apabila menunjukkan gejala," ucapnya.

Seperti diketahui, Thailand melaporkan kasus pertama Omicron XE pada Sabtu 2 April lalu. Dilansir dari Bangkok Post Omicron XE merupakan kombinasi dari dua versi varian Omicron sebelumnya.

Kemunculan Omicron XE tak lama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang hibrida baru. Omicron XE yang merupakan hibrida mutan varian BA.1 dan BA.2, dilaporkan pertama kali oleh Center for Medical Genomics, Rumah Sakit Ramathibodi.

"Booster" di Terminal

Dinkes DKI Jakarta berencana membuka layanan vaksinasi dosis ketiga atau booster di terminal hingga stasiun kereta untuk mempercepat realisasi imunisasi penguat sebelum memasuki arus mudik. "Terminal maupun stasiun juga strategi kami, sedang kami siapkan," kata Widyastuti.

Namun, pihaknya belum menentukan terminal atau stasiun yang akan menjadi lokasi vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: