JAKARTA - Persiapan pembangunan Puskesmas Pembantu di 15 kelurahan terus dimatangkan. Kegiatan sudah mulai mencari lahan dan telah ada area yang sesuai.

"Kami terus berkomitmen membina puskesmas sampai tingkat kelurahan, meski Peraturan Menteri Kesehatan menyatakan bahwa puskesmas hanya ada di tingkat kecamatan," jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati,Selasa (3/10).

Dia ingin memudahkan akses fasilitas kesehatan (faskes) bagi warga. Maka, supaya dekat dengan masyarakat, puskesmas mesti disediakan di setiap kelurahan. Selain itu, untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap terjamin bagi masyarakat di kelurahan yang belum memiliki puskesmas pembantu, Dinkes menjalin kolaborasi dengan Puskesmas lain maupun klinik-klinik swasta.

Ani menegaskan akan terus mengawasi klinik-klinik swasta guna memastikan pelayanannya tetap berkualitas setara Puskesmas."Klinik kolaborasinya sudah kami kunjungi. Kami monitor supaya pelayanannya baik seperti Puskesmas," tutur Ani.

Dinkes Jakarta juga menyediakan pos kesehatan ataupun Puskesmas Keliling untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan kesehatan. Sebelumnya, Ani mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta sudah menyiapkan peta panduanuntuk pembangunan puskesmas 15 kelurahan hingga 2026.

"Dalam perencanaan anggaran, tahun ini ada beberapa yang akan dibangun. Jadi pembangunannya secara bertahap. Kelima belas puskesman dibangun tidak bersamaan dalam tahun anggaran yang sama," tegas Ani.

Adapun 15 kelurahan yang belum memiliki puskesmas adalah Duri Selatan, Jembatan Lima, Karanganyar, Tangki, Gambir, Gunung Sahari Selatan dan Cikini. Lalu Kelurahan Senen, Glodok, Gondangdia, Kebon Kacang, Kemayoran, Cipedak, Karet Semanggi dan Kebayoran Lama Selatan.

Baca Juga: