SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur melakukan upaya pemetaan dan pemeratan guru SMA pada sejumlah daerah di Jatim. Ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekurangan guru di wilayah Jawa Timur. Dari data Dindik Jatim diketahui, Jatim mengalami kekurangan sekitar 3.000 tenaga guru untuk seluruh mata pelajaran.

Plt Kepala Dindik Jatim, Hudiyono, mengatakan pemetaan dan pemerataan guru dilakukan menggunakan bantuan aplikasi A-GTK (Analisis Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan) pada setiap kecamatan. Pemerataan dilakukan dengan memindah guru dari sekolah yang kelebihan guru di suatu daerah, pada sekolah yang mengalami kekurangan di daerah tersebut.

"Jadi, kekurangan guru ini ada solusinya. Sekarang, pemerataan sudah masuk tahap dua menggunakan AGTK 1.3. Dari tahap pertama yang sudah kita ratakan sekitar 641 guru, dan tahap kedua 300 guru," ujarnya, di Surabaya, Minggu (11/8).

Hudiyono menambahkan, upaya pemerataan guru dilakukan menggunakan berbagai skema pembiayaan pendidikan yang disiapkan okeh Pemprov Jatim. Ke depan, Dindik Jatim akan mempertegas masalah penempatan tugas bagi guru yang baru diangkat.

"Pertama masuk menjadi guru sudah menandatangani, tapi begitu ditempatkan baru satu tahun sudah minta pindah, terutama yang di daerah kepulauan. Nanti kita pertegas saja, kalau ada pengangkatan guru harus di daerah pinggir dulu, sesuai kebutuhan yang ada," pungkas dia. SB/E-3

Baca Juga: