JAKARTA - Sejak Pemerintah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai organisasi teroris, aparat keamanan gabungan TNI dan Polri intensif melakukan pengejaran. Terutama di Kabupaten Puncak, yang disebut basis besar KKB Papua.

Kabar terakhir, beberapa hari yang lalu, berdasarkan keterangan dari Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudusy, pasukan gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi berhasil menguasai markas KKB di Olenski, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua. Tercatat, ada 9 anggota KKB tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi.

"Memang benar dari laporan yang diterima bahwa sembilan anggota KKB tewas dalam kontak senjata," kata Kombes Pol Iqbal Al Qupdusy dalam keterangannya beberapa hari yang lalu.

Rupanya gerak cepat aparat keamanan memburu para pentolan KKB ini membuat beberapa tokoh yang berafiliasi dengan KKB mulai gentar. Satu per satu mereka mulai menyerah dan menyatakan setia kepada NKRI. Seperti yang terjadi di Kabupaten Nabire.

Sejumlah orang yang tadinya sudah bergabung dengan. Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) di Kabupaten Nabire menyerahkan diri. Termasuk, Alex Hamberi, Gubernur NRFPB Wilayah Mepago. Dia juga ikut menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada NKRI.

Menurut Kasat Intelkam Polres Nabire AKP I Made Sudharma, kembalinya mereka yang selama ini tergabung dalam OPM dan organisasi afiliasinya tak lepas dari gerak gabungan Satgas-i dan Satuan Intelkam Polres Nabire dalam melakukan pendekatan. Hasilnya, di Kampung Sima, 5 orang simpatisan NRFPB menyatakan menyerah dan bergabung kembali dengan NKRI.

"Saya selaku kasat Intelkam Polres Nabire bersama dengan Satgas-i Nemangkawi mewakili Bapak Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus, mengucapkan terima kasih kepada warga kampung Sima yang telah hadir di tempat ini bersama aparat Kampung karena atas izin Tuhan yang Maha Esa kita semua dapat dipertemukan," kata AKP I Made Sudharma, dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (7/5).

Made Sudharma menambahkan, lima orang simpatisan organisasi afiliasi OPM saat dimintai keterangan sangat koperatif. Bahkan, mereka mengaku selama ini telah diperalat.

"Dapat kami simpulkan bahwa saudara kita ini tidak tahu menahu terkait status keanggotaannya di NRFPB hanya diperalat oleh kelompok atau organisasi yang bertentangan dengan NKRI," ungkapnya.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudusy juga membenarkan hal itu. Satgas Nemangkawi tentunyamengapresiasi kembalinya Alex Hamberi ke pangkuan NKRI. Ia pun menghimbau kepada seluruh warga yang selama ini bergabung dengan OPM untuk kembali ke NKRI. Pemerintah akan menerima dengan tangan terbuka.

"Saya mengucapakan syukur dan Berterima kasih atas kembalinya Alex Hamberi ke NKRI. Kita berharap ini juga diikuti oleh seluruh simpatisan NRFPB lainnya," ujarnya.

Baca Juga: