Tragedi serangan Rusia dibawah komando Presiden Vladimir Putin bagi kebanyakan masyarakat Eropa telah membuka kembali tabir gelap kenangan saat negara-negara mereka mengalami penderitaan akibat invasi Nazi puluhan tahun yang lalu.

Kejadian yang terjadi Ukraina telah saat ini menimbulkan empati yang mendalam dari masyarakat dunia khususnya Eropa atas penderitaan jutaan orang disana.

Tak ayal, protes terhadap invasi Putin ke Ukraina pecah di seluruh dunia dan bahkan mencapai Rusia ketika orang-orang mengejek foto-foto presiden Rusia yang mirip Adolf Hitler pemimpin Nazi dari Jerman yang pernah meluluhlantahkan Eropa.

Serangkaian demonstrasi pun terjadi diberbagai belahan dunia dan meminta Putin untuk menghentikan perangnya melawan Ukraina yang dimulai pada Kamis dini hari pekan lalu.

Begitupun di Rusia sendiri, orang-orang menulis 'Adolf Putin' di dinding di kota kelahiran presiden Rusia di St Petersburg.

Protes yang dilakukan paling awal yang diketahui adalah di luar kedutaan Rusia di Washington DC sekitar pukul 01:00 pada hari Kamis, tak lama setelah tersiar kabar bahwa pasukan Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap tetangganya.

Itu terjadi ketika perserikatan Uni Eropa atau United Europe (UE) telah mengatakan hari ini bahwa tindakan Putin sebanding dengan tindakan Nazi dalam Perang Dunia II.

'Dia berbicara tentang de-Nazifying Ukraina, tapi dia berperilaku seperti Nazi. Jadi ini semua ada di kepalanya," kata juru bicara Uni Eropa Peter Stano kepada wartawan di Brussels, Jumat.

Juru bicara itu ditanya tentang tujuan perang yang diklaim Putin yang mencakup klaim berulangnya bahwa invasi Rusia adalah untuk mencegah 'genosida' terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina.

"Dia selalu mengatakan sesuatu tentang mencegah genosida, yang benar-benar omong kosong karena dia melakukan satu atau dia akan melakukannya," kata Stano.

Rudal menghantam ibu kota Ukraina pada hari Jumat ketika pasukan Rusia menekan kemajuan mereka dan pihak berwenang di Kyiv mengatakan mereka sedang mempersiapkan serangan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah.

Seperti dikutip dari kantor berita Reuters, serangan Rusia telah menyalakan sirene serangan udara yang meraung di atas Kyiv, sebuah kota Eropa berpenduduk tiga juta orang, dan beberapa penduduk yang berlindung di stasiun metro bawah tanah, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi yang mengejutkan dunia.

Pejabat Ukraina mengatakan sebuah pesawat Rusia telah ditembak jatuh dan menabrak sebuah gedung di Kyiv semalam, membakarnya dan melukai delapan orang.

Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan pasukan Rusia akan memasuki daerah-daerah di luar ibukota pada hari Jumat dan bahwa pasukan Ukraina mempertahankan posisi di empat front meskipun kalah jumlah.





Baca Juga: