Pemerintah perlu mempercepat upaya digitalisasi pada kalangan UMKM sebagai upaya untuk membangkitkan pengusaha yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.

JAKARTA - Pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian Indonesia meskipun sangat berbeda dengan krisis pada 1998. Di saat semua mesin penggerak ekonomi lesu akibat pandemi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diyakini dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional saat ini.

Karena itu, diperlukan perhatian lebih untuk mendukung pengembangan UMKM. Untuk itu, digitalisasi menjadi hal yang sangat urgen untuk membantu sektor UMKM agar mampu bertahan di tengah tekanan.

Saat ini, tingkat digitalisasi UMKM masih rendah. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, per Juni 2020 baru 13 persen UMKM yang menggunakan platform digital seperti marketplace dan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produknya.

Staf Ahli Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, mengatakan tantangan digitalisasi UMKM menjadi hal yang perlu direspons oleh pemerintah.

"Kebanyakan para pelaku UMKM belum terjangkau oleh teknologi, belum siap masuk ke online produknya. Ada penolakan dan sebagainya. Ini sudah background para pelaku UMKM," ujar Yustinus dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (7/10).

Untuk mendorong itu, Kementerian Koperasi dan UMKM saat ini sudah menyusun strategi untuk mendukung digitalisasi UMKM. "Strategi itu baik berupa peningkatan SDM, perbaikan bisnis proses, perluasan akses ke pasar, lalu menciptakan dan mendorong local heroes dengan bagaimana kita bisa memulai memproduksi secara konsisten mememuhi kebutuhan dan bisa kompetitif," jelasnya.

Terkait anggaran, Yustinus mengatakan, pada 2021, pemerintah akan mengalokasikan 35 triliun rupiah untuk infrastruktur digital guna mendorong transformasi digital. Langkah itu, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi solusi.

Peluang Bisnis

Pada kesempatan sama CEO Payfazz, Hendra Kwik, mengungkapkan digitalisasi UMKM dapat menjadi kunci dalam menciptakan peluang bisnis baru dan penggerak ekonomi UMKM di masa sulit seperti saat ini.

Dia menambahkan UMKM dapat menjadi penyelamat perekonomian Indonesia di tengah krisis yang berlangsung. Namun, pengembangan UMKM perlu dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pemerintah dalam membantu sisi permodalan usaha sehingga bisnis tetap dapat berjalan.

Sebelumnya, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Siti Alifah Dina, mengingatkan kebijakan yang ada harus betul-betul dapat meningkatkan tingkat digitalisasi di dalam UMKM yang dinilai pada saat ini masih rendah. Karena itu, pemerintah perlu mempercepat upaya digitalisasi pada kalangan usaha mikro sebagai upaya untuk membangkitkan pengusaha yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.

"Digitalisasi merupakan salah satu upaya yang dapat membantu usaha mereka bertahan dan bahkan bisa bangkit," ujarnya.

uyo/Ant/E-10

Baca Juga: