JAKARTA - Kurs rupiah bakal menguat, hari ini (11/5), menyusul pelemahan dollar AS karena investor mencerna data ekonomi dan konsekuensi dari Amerika Serikat (AS) menghentikan kesepakatan nuklir Iran. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, Rabu (9/5) waktu setempat atau Kamis (10/5) pagi WIB, melaporkan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,1 persen pada April, disesuaikan secara musiman.

Meski demikian, angka itu di bawah ekspektasi pasar 0,3 persen. Selain itu, Presiden AS Donald Trump pada Selasa (8/5) mengatakan AS akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian penting yang ditandatangani pada 2015. Dia menegaskan tidak akan menandatangani pelepasan sanksi-sanksi terkait nuklir terhadap Iran.

Beberapa analis mengatakan berita itu mendorong pembelian safe-haven. Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (9/5) sore, melemah 30 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.073 rupiah per dollar AS. "Dollar AS masih kuat di pasar global karena The Fed diperkirakan menaikkan suku bunganya," kata Research and Analyst Valbury Asia Futures Lukman Leong.

Ant/E-10

Baca Juga: