Kepulauan Channel yang disebut juga Kepulauan Lenur, diduduki oleh orang Inggris selama migrasi mereka ke Brittany pada abad kelima hingga keenam. Salah satu pulau utamanya, Jersey, dihuni oleh bangsa Viking pada abad kesembilan dan kesepuluh.

Kepulauan Channel yang disebut juga Kepulauan Lenur, diduduki oleh orang Inggris selama migrasi mereka ke Brittany pada abad kelima hingga keenam. Salah satu pulau utamanya, Jersey, dihuni oleh bangsa Viking pada abad kesembilan dan kesepuluh.

Pulau-pulau itu tetap terhubung secara politik dengan Brittany sampai tahun 933 ketika William Longsword, Adipati Normandia, merebut Cotentin dan pulau-pulaunya. Pada 1066 Adipati William II dari Normandia mengalahkan Harold di Hastings untuk menjadi raja Inggris, meskipun ia terus memerintah wilayah Prancisnya sebagai entitas yang terpisah.

Adipati Normandia memiliki tanah yang cukup luas di pulau itu, dan keluarga Norman yang tinggal di sana mendirikan banyak nama keluarga Norman-French Jersey. Di bawah Raja John, Inggris kehilangan semua wilayahnya di daratan utama Normandia pada 1204.

Pasukan Raja John dikalahkan oleh Raja Philip II Augustus. Namun demikian Kepulauan Channel seperti Pulau Jersey, Pulau Guernsey dan lainnya masih tetap dapat dipertahankan. Pulau-pulau itu memiliki pemerintahan sendiri di bawah Kerajaan Inggris.

Bailiwick telah dikelola secara terpisah satu sama lain sejak akhir abad ketiga belas. Meskipun mereka yang tidak mengenal pulau-pulau tersebut, namun sering menganggap mereka membentuk satu unit politik, institusi umum adalah pengecualian daripada aturannya.

Pulau-pulau memperoleh mendapat konsesi secara komersial dan politik di koloni Amerika Utara karena penduduk pulau terlibat dengan perikanan Newfoundland pada abad ketujuh belas. Sebagai pengakuan atas semua bantuan yang diberikan kepada kerajaan selama pengasingannya di Jersey pada 1640-an, Charles II memberi George Carteret, juru sita dan gubernur, hibah tanah yang luas di koloni Amerika. Nama tempat ini yang kemudian menjadi negara bagian itu diberi nama New Jersey.

Selama Perang Dunia II, Kepulauan Channel merupakan satu-satunya bagian dari Persemakmuran Inggris yang diduduki oleh Nazi Jerman. Selama 1940-1945 Kepulauan Channel diduduki militer Jerman hingga Angkatan Laut Inggris berhasil membebaskan Normandia dari Jerman pada 1944.

Negosiasi yang intens menghasilkan beberapa bantuan kemanusiaan Palang Merah, tetapi terjadi kelaparan dan kekurangan yang cukup besar selama lima tahun pendudukan Jerman, terutama di akhir bulan ketika populasi hampir kelaparan. Pasukan Jerman di pulau-pulau itu menyerah hanya beberapa hari setelah penyerahan terakhir di daratan Eropa.

Secara budaya, bahasa Norman mendominasi pulau-pulau tersebut hingga abad ke-19. Namun pengaruh pemukim berbahasa Inggris dan jaringan transportasi yang lebih mudah menyebabkan Anglicization.

Ada empat dialek/bahasa utama Norman di kepulauan itu, Auregnais (Alderney, punah pada akhir abad ke-20), Dgèrnésiais (Guernsey), Jèrriais (Jersey) dan Sercquiais (Sark, cabang dari Jèrriais).

Penulis Prancis Victor Hugo menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan, pertama di Jersey dan kemudian di Guernsey di mana dia menulis Les Misérables atau Orang-Orang yang Malang.

Guernsey juga menjadi latar novel Hugo selanjutnya, Les Travailleurs De La Mer atau The Toilers of the Sea. Seorang "pria Guernsey" juga muncul di Moby Dick karya Herman Melville.

Pada 1959 Taman Zoologi Jersey dibuka di Pulau Jersey. Naturalis Gerald Durrell mendirikan taman untuk melayani sebagai kawasan konservasi satwa liar. Sejak 1964, kebun binatang ini menjadi rumah bagi Durrell Wildlife Conservation Trust. hay/I-1

Baca Juga: