JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, hari ini (18/7). Pergerakan rupiah masih dipengaruhi sentimen kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat ekspektasi pasar terhadap kenaikan bunga acuan the Fed makin menguat. Berdasarkan CME Fedwatch Tools, probabilitas pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) pada September saat ini mencapai 91,7 persen.
Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (18/7), bergerak fluktuatif di kisaran 16.040 - 16.120 rupiah per dollar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Rabu (17/7) ditutup menguat 80 poin atau 0,49 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.100 rupiah per dollar AS. Penguatan sejalan dengan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6,25 persen sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Bl mempertahankan suku bunga kebijakan di 6,25 persen," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024, BI juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility di level 7 persen.
Selain itu, penjualan ritel A) pada Juni 2024 turun menjadi 0 persen month to month (mom) dari 0,3 persen mom pada Mei 2024, namun masih lebih tinggi dari perkiraan -0,1 persen mom.